Translate

Minggu, 04 September 2016

Visual Novel Conflict Between Weapon Script

 English : Virtual World Game “ Conflict Between Immortal Weapon” Online
Visual Novel Project By Alfian Ashari Romadhoni
Indonesia : Dunia Game Virtual “ Pertikaian Antara Senjata Abadi” Online
Oleh : Alfian Ashari Romadhoni
Tema : Sains Fiksi Ilmiah
  1. Penokohan
a.) Tokoh Utama (Protagonis) Kachau Phifila Dhamor alias Hasri Gananjar Balikra (Hero)(Laki-laki)


Sifat : Pemberani, pantang menyerah, cerdas, patuh pada orang tua, sabar, jutek, romantis.
  • Pibasari Denakri (Heroine)(Perempuan)


Sifat : Cerdas, rajin, disiplin, ceria, pantang menyerah, tabah, penakut, sombong, tsundere (malu tapi mau).

b.) Tokoh Lawan (Antagonis)
  • Takeshi Kurohara (Rival Hero) (Laki-laki)
Sifat: Cerdas, sombong, jujur, pendendam, pemberani, pantang menyerah, rajin.
  • Sakura Shirohara (Rival Heroine) (Perempuan)
Sifat: Pemaaf, jujur, penyabar, baik hati, rajin, cerdas, pemalu, pantang menyerah, mudah dipengaruhi.

c.) Tokoh Sampingan (Tritagonis)


·         Balikra Todrim (Ayahnya Hasri) (Laki-laki)
Sifat : Setia, sabar, pemberani, bertanggungjawab, cerdas, bersemangat, pemalas.
·         Sriwijaya Telusuwati (Ibunya Hasri) (Perempuan)
Sifat : Pemarah, setia, rajin, disiplin, bertanggungjawab, cerdas, penakut.
·         Bapak Padrima (Bapaknya Pibasari) (Laki-laki)
Sifat : Setia, sabar, rajin , disiplin, sombong, bertanggungjawab, bersemangat, ceroboh, penakut.
·         Ibu Sumilasih (Ibunya Pibasari) (Perempuan)
Sifat : Setia, pemarah, disiplin, sabar, rendah hati, cerdas, pemberani.
·         Bu Tukijah (Baby sitter) (Perempuan)
Sifat : Penyayang, sabar, rendah hati, jujur, pemberani.
·         Yandu (Teman kelas)(Laki-laki)
Sifat : Setia kawan, pembohong, usil, jail, cerdas, suka menolong, kutu buku.
·         Wandi (Teman kelas)(Laki-laki)
Sifat : Bodoh, pelupa, suka menolong, pemalas, suka makan.
·         Tati Morigre (Kepala sekolah SD)(Perempuan)
Sifat : Tegas, penyayang, adil, rendah hati, sabar, teguh pendirian, pemberani.
·         Bu Jinasu Tantami (Wali kelas SD)(Perempuan)
Sifat : Sabar, penyayang, rendah hati, pemaaf, cerdas, penakut.
·         Sandi Almana Tresno (Teman kelas)(Laki-laki)
Sifat : Gagah, Teguh pendirian, bijaksana, mudah bergaul, suka tersenyum, usil, jail.
·         Puryanto Santono (Bupati Kota Trigal) (Laki-laki)
Sifat : Bijaksana, dermawan, tegas, disiplin, nyentrik, gagah, suka tersenyum, humoris.
·         Randu Dawasari (Teman kelas)(Laki-laki)
Sifat : Gaul, lebay, alay, dermawan, prefeksionis, cerdas, rendah hati.
·         Hasti Ruwanti Sari (Teman kelas)(Perempuan)
Sifat : Kemayu, tegas, misterius, kharismatik, cerdas, kutu buku, disiplin.
·         Suwanti (Teman kelas)(Perempuan)
Sifat : Tomboy, tegas, cerdas, gaul, mudah marah, pemberani.
·         Abedul (Teman kelas)(Laki-laki)
Sifat : Agamis, Santun, suka mnolong, rendah hati, jujur, adil, tangkas, cerdas.
·         Charlotte (Teman kelas)(Perempuan)
Sifat : Rajin, cerewet, disiplin, santun, ramah, mudah bergaul, kemayu.
·         Palmera (Teman kelas)(Perempuan)
Sifat : Suka menolong, pemberani, sigap, suka cari perhatian, mudah bergaul.
·         Sutono (Teman kelas)(Laki-laki)
Sifat : Hiperaktif, mudah tersinggung, cerdas, pekerja keras, disiplin
·         Supri (Teman kelas)(Laki-laki)
Sifat : Kreatif, inovatif, nyentrik, mudah bergaul, suka menolong, teguh pendirian
·         Bu Lisa (Guru Bahasa Inggris)(Perempuan)
Sifat : Suka bercanda, cerdas, penyayang, khas, cerdik, rupawan.
·         Pak Yosefi (Ayahnya Yandu) (Laki-laki)
Sifat : Naif, tegas, usil, jail, rajin, cerdas, kutu buku, blasteran.
·         Bu Handini (Ibunya Hasti) (Perempuan)
Sifat : Suka bersolek, baik hati, pemurah, cerewet, kharismatik, kutu buku.
·         Bu Mayuti (Guru Matematika) (Perempuan)
Sifat : Cerdas, pengertian, teliti, rajin, sombong, tegas, judes.
·         Netisa (Adik Pibasari) (Perempuan)
Sifat : Penyayang, sabar, suka yang manis-manis, rajin, cerdas, manja.
·         Pak Taranya (Pamannya Hasri) (Laki-laki)
Sifat : Dermawan, bijaksana, humoris, nyentrik, bersemangat.
·         Bu Ritra (Bibinya Hasri) (Perempuan)
Sifat: Setia, pengertian, kekanakan, tulus, boros, pemarah.
·         Profesor Ijat (Laki-laki)
Sifat: Jenius, humoris, ceroboh, mesum, rajin, kreatif, mudah bergaul.
·         Otou Oji Kurohara (Ayah Takeshi Kurohara) (Laki-laki)
Sifat: Rajin, pekerja keras, disiplin tinggi, jujur, rendah hati, sombong, cerdas, mudah putus asa.
·         Okaba Sumiko Kurohara (Ibu Takeshi Kurohara) (Perempuan)
Sifat: Rajin, mudah marah, judes, disiplin, pantang menyerah, pemberani, cerdas, pekerja keras.
·         Gosuji Yuusuke Shirohara (Ayahnya Sakura Shirohara)(Laki-laki)
Sifat: Dermawan, baik hati, jujur , tegas, cerdas, ceroboh, kaya raya.
·         Pak Dazen (Teman Pak Balikra dan merupakan dokter spesialis kandungan)(Laki-laki)
Sifat:Setia kawan, jujur, sombong, tegas, disiplin.


       2.      Sinopsis  
     Kisah fiksi ilmiah yang bersudut pandang orang ketiga dan bertema game online. Bercerita tentang riwayat hidup seseorang yang bernama asli Kachau Phifila Dhamor yang lahir di Indonesia, tetapi namanya diubah menjadi Hasri Gananjar Balikra karena suatu hal. Ayahnya seorang dokter umum di Rumah Sakit Aribowo Rogo Angkasa yang bernama Balikra Todrim merupakan penggemar karya sastra. Selain itu, ibunya, Sriwijaya Telusuwati adalah perawat yang berada di rumah sakit yang sama dengan ayahnya. Sejak kecil Hasri sering diajak ayahnya ke Perpustakaan Desa Trigal yang dekat dari rumahnya, untuk membaca buku yang beragam. Suatu hari, ketika berumur 6 tahun, Hasri bertemu dengan seorang anak perempuan yang bernama Pibasari Denakri. Pibasari sedang asyik bermain game online melalui handphone Android miliknya. Melihat keseruan dari Pibasari, Hasri tertarik untuk ikut bermain, setelah berkenalan, kemudian mereka bermain bersama dan mendapat hadiah dari memenangkan setiap level game. Namun, tanpa diduga, Hasri menyenggol tangan Pibasari, handphonenya terjatuh masuk kedalam selokan didepan perpustakaan dan seketika mati karena kemasukan air. Hasri merasa bertanggung jawab, ia berjanji kepada Pibasari untuk memperbaiki handphone Pibasari, namun ditolak, Pibasari kemudian berkata kepada Hasri “ Percuma jika kau memperbaiki handphoneku, karena aku lupa menyimpan data game ke memori ataupun server, lebih baik di rela kan saja, aku memaafkanmu kok, dan jika kamu tertarik dengan game online kenapa tidak mencoba membuatnya sendiri ?”. Kata-kata Pibasari itulah yang menginspirasi Hasri untuk membuat game online yang berbeda dari game yang lain.

Synopsis: A sci-fi story with a third-person perspective and an online game theme. Tells about the life history of a person whose real name is Kachau Phiila Dhamor who was born in Indonesia, but his name was changed to Hasri Gananjar Balikra for some reason. His father, a general practitioner at Aribowo Rogo Angkasa Hospital, named Balikra Todrim, is a fan of literature. In addition, his mother, Sriwijaya Telusuwati, was a nurse at the same hospital as his father. Since childhood, Hasri was often invited by his father to the Trigal Village Library, which is close to his house, to read various books. One day, when he was 6 years old, Hasri met a girl named Pibasari Denakri. Pibasari was engrossed in playing online games on his Android phone. Seeing the excitement from Pibasari, Hasri was interested in playing, after getting acquainted, then they played together and got prizes for winning each level of the game. However, unexpectedly, Hasri nudged Pibasari's hand, his cellphone fell into the ditch in front of the library and immediately died because of water entering it. Hasri felt responsible, he promised Pibasari to repair Pibasari's cellphone, but was rejected, Pibasari then said to Hasri "It's useless if you repair my cellphone, because I forgot to save game data to memory or the server, it's better to just let it go, I forgive you anyway." , and if you are interested in online games why not try to make your own?”. It was Pibasari's words that inspired Hasri to create an online game that was different from other games.

   3.      Daftar Bab :
Bab Pertama “Awal Dari Sebuah Permainan”
Bab Kedua “Masa Kecil yang Kurang dan atau Bahagia”
Bab Ketiga “Pubertas dini”
Bab Keempat “Kenakalan Remaja yang Kreatif”
Bab Kelima “Menempuh Kehidupan Dalam Permainan”
Bab Keenam “Romantisme Virtual yang Menjadi Kenyataan”
Bab Ketujuh ”Pernikahan yang Tidak Dapat Terelakkan”
Bab Kedelapan “Sang Penerus Legenda Telah Lahir “
Bab Kesembilan “Keluarga Berencana dan Sejahtera “
Bab Kesepuluh “Masa Tua Semakin Dekat”
Bab Kesebelas “Warisan Dunia Virtual Dari Masa Lalu”
Bab Keduabelas “Masa Depan yang Berliku”
   
   4.      Isi :

   A.    ORIENTASI

I.            Bab Pertama “Awal Dari Sebuah Permainan”
Pada tahun 2015, teknologi virtual reality atau realitas maya mulai berkembang dengan pesat, terbukti dari berbagai macam media sosial yang mulai memberitakan teknologi ini kemungkinan dapat berguna dimasa depan. Virtual reality (VR) atau realitas maya adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imajinasi. Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik, tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan, seperti suara melalui speaker atau headphone.
Beberapa sistem haptic canggih sekarang meliputi informasi sentuh, biasanya dikenal sebagai umpan balik kekuatan pada aplikasi berjudi dan medis. Para pemakai dapat saling berhubungan dengan suatu lingkungan sebetulnya atau sebuah artifak maya baik melalui penggunaan alat masukan baku seperti papan ketik dan tetikus, atau melalui alat multimodal seperti  sarung tangan terkabel, Polhemus boom arm, dan ban jalan segala arah. Lingkungan yang ditirukan dapat menjadi mirip dengan dunia nyata, sebagai contoh, simulasi untuk pilot atau pelatihan pertempuran, atau dapat sangat berbeda dengan kenyataan, seperti di VR game. Dalam praktik, sekarang ini sangat sukar untuk menciptakan pengalaman Realitas maya dengan kejernihan tinggi, karena keterbatasan teknis atas daya proses, resolusi citra dan lebar pita komunikasi. Bagaimanapun, pembatasan itu diharapkan untuk secepatnya diatasai dengan berkembangnya pengolah, pencitraan dan teknologi komunikasi data yang menjadi lebih hemat biaya dan lebih kuat dari waktu ke waktu. Sumber : id.Wikipedia.org
Namun kisah ini tidak menceritakan tentang teknologi virtual reality tetapi penggunaanya dalam game online.
Bagian 1 “Awal Mula Mereka Bertemu”
            Balikra Todrim adalah seorang pemuda yang akan menjadi seorang ayah. Ia memiliki istri bernama Sriwijaya Telusuwati, usia kehamilannya sudah 9 bulan. Hari-hari berlalu dengan cepat, Balikra saat itu berprofesi sebagai Dokter sedang melayani pasiennya di sebuah Rumah Sakit Negeri “Aribowo Rogo Angkasa” yang lokasinya di Kota Trigal. Sebenarnya istri beliau juga bekerja di rumah sakit yang sama sebagai perawat, tetapi cuti karena sang bayi sudah mendekati kelahiran.
Balikra :” Ini resepnya Pak, nanti jangan lupa sebulan sekali checkup lagi kesini untuk perkembangan kesehatan anak Bapak.”
Pasien :”Terimakasih Pak Dokter, biayanya berapa ya?”
Balikra: “Oh, tidak usah bayar Pak, sudah ditanggung asuransi, Bapak cukup mengambil obat dari apotik dengan resep ini”.
Pasien:” Begitu ya, terimakasih, saya permisi dulu.”
 Balikra:”Ya, sama-sama, Pak Akasidil, semoga anak Bapak cepat sembuh.”
Telepon Dokter Balikra tiba-tiba berbunyi.
PILIHAN :
      1.      Tidak Mengangkat Telepon :
Pak Balikra mengabaikan telepon tersebut dan sibuk dengan pekerjaannya. Banyak pasien yang dilayaninya dengan penuh semangat disertai senyuman agar mengesankan suasana yang nyaman untuk si pasien.
Ketika pulang ke rumah Pak Balikra terkejut. Tidak ada satu orangpun dirumah, ia pun bertanya ke tetangga sebelah. Mereka mengatakan bahwa istri Pak Balikra, Sriwijaya mengalami kontraksi dan segera dibawa kerumah sakit.
Pak Balikra merasa bersalah karena tidak menggangkat telepon yang ternyata berasal dari sang istri. Ia segera berlari ke rumah sakit untuk menemui istrinya.
Sesampainya di rumah sakit .Anaknya telah lahir,ia pun berusaha meminta maaf terhadap hal yang telah terjadi dan menjelaskan semuanya. Bu Sriwijaya memaafkan beliau walaupun dengan sedikit kekecewaan. (Bad end)
      2.      Angkat Telepon :
Pak Balikra mengangkat telepon tersebut. Ia mendapat kabar dari istrinya bahwa perutnya sedang mengalami kontraksi. Ia segera menutup prakteknya dan meminta maaf kepada pasien yang masih ada di sana.
Ketika pulang kerumah Pak Balikra segera membawa istrinya ke rumah sakit. Ia menemani istrinya hingga ke rumah sakit.
Sesampainya si rumah sakit ia langsung menemani istrinya yang melahirkan.Anaknya pun lahir dengan selamat dan sehat.
Mereka bahagia dan menagis haru. Anak kecil itu akan membuka lembaran baru kehidupan keluarga Pak Balikra.(True end)

    B.     KONFLIK

Bagian 2 “Namamu Adalah Doa Dari Orang Tua“
            Sesampainya dirumah Pak Balikra dengan penuh suka cita menggendong anaknya. Dirumahnya banyak tamu yang datang berkunjung, mulai dari tetangga sampai sanak saudara.
            Ada yang memberikan hadiah , ucapan selamat dan ada pula yang mengusulkan sebuah nama untuk anak Pak Balikra. Akan tetapi, Pak Balikra merasa tidak ada satupun nama yang cocok untuk anaknya.
            Ia lalu berunding dengan istrinya, Ibu Sriwijaya. Dari hasil rundingan tersebut maka muncullah sebuah nama yang mungkin asing bagi sebagian orang yaitu : Kachau Phifila Dhamor.
            Nama itu muncul secara tiba-tiba dari pemikiran keduanya. Tidak ada yang tahu pasti arti dari nama itu, kemungkinan sebuah doa dari orang tua Pak Balikri dan Bu Sriwijaya dulu.
            Pak Balikra : “Jadi anak ini akan kita namakan Kachau Phifila Dhamor ya Bu?!”
            Bu Sriwijaya : “Iya, akan tetapi kalau anak kita bertanya arti dari nama tersebut , apa yang akan kita katakana kepadanya?”
            Pak Balikra : “Ya, karena nama itu datang secara tiba-tiba dari pemikiran, kalau artinya sebuah doa dari orang tua agar anaknya menjadi ….……, berbeda dari yang lain, gimana Bu ?”
            Bu Sriwijya : “Berbeda maksud Bapak, apanya yang beda?”
            Pak Balikra : “ Pokoknya berbeda gitulah, kayak jadi pengusaha sukses, atau jadi jenius, atau jadi presiden atau jadi orang kuat , yang mirip-mirip begituan”
            Bu Sriwijaya : “Oh, ibu kira berbeda yang aneh-aneh gitu, ternyata bukan.”
            Pak Balikra : “ Emangnya, Ibu kira Bapak ini sembarangan memberi nama apa?!”
            Bu Sriwijaya : “Ya, mau bagaimana lagi, namanya jarang dipakai sih.”
1 tahun berlalu dengan cepat, Kachau Phifila Dhamor tumbuh menjadi anak yang cerdas dan soleh. Di suatu malam yang ramai akan hiruk pikuk orang-orang yang merayakan Bulan Ramadhan, terjadi sesuatu yang tidak terduga. Ada 2 Truk berlawanan arah yang menerobos pertigaan lampu merah dan terjadilah kecelakaan beruntun. Kejadian ini sangat tidak terduga. Rumah Pak Balikra berada tidak jauh dari tempat kejadian itu.
Ada anak kecil berusia 1 tahun yang dibawa orang tuanya ke klinik Dokter Balikra karena mengalami pendarahan dan fraktur patah tulang di tungkai kiri bawah kondisinya kritis dan sekarat. Padahal saat itu tengah malam dan klinik sudah ditutup.
PILIHAN :
            1. Segera Mengobati Luka Pasien dan Merujuknya Ke Rumah Sakit Terdekat.
            Pak Balikra langsung membawa anak itu ke dalam ruangan dan mengatakan kepada kedua orang tuanya untuk menunggu. Pak Balikra menghentikan perdarahan di tungkai anak tersebut dan merujuknya ke rumah sakit terdekat untuk dioperasi karena patah tulang yang diderita sangat parah, tulangnya remuk dan terlihat hancur selain itu ia kehilangan banyak darah. Pak Balikra meminta izin kepada istrinya untuk pergi mengantarkan anak tersebut ke rumah sakit, istrinya mengizinkan. Di rumah sakit tidak ada dokter yang dapat menangani anak tersebut, dikarenakan disaat yang bersamaan terjadi kecelakaan beruntun tidak jauh dari tempat kejadian kecelakaan yang menimpa anak tersebut. Akhirnya dokter Balikra bersedia untuk memimpin melakukan operasi walaupun bukan jadwalnya untuk jaga di rumah sakit. Setelah beberapa jam yang menegangkan, operasi yang dipimpim dokter Balikra selesai. Semuanya berjalan lancar karena teknologi yang digunakan sudah sangat canggih. Orang tua dari anak tersebut yang bernama Bapak Padrima dan Ibu Sumilasih sangat berterimakasih dan ingin membalas kebaikan dokter Balikra dengan apapun, dan Pak Balikra hanya menjawabnya dengan bayar saja sesuai nota. Pagi harinya anak tersebut bangun dan bertanya apa yang sedang terjadi, orang tuanya menjelaskan apa yang terjadi dan ia berterimakasih kepada dokter Balikra. Dokter Balikra membalasnya dengan senyuman manis. Anak itu bernama Pibasari Denakri. (True end)
            2. Menolak Untuk Merawat Pasien Karena Klinik Sudah Tutup dan Menyarankan Untuk Merujuknya Ke Rumah Sakit Terdekat.
          Pak Balikra menolak untuk mengobati anak tersebut karena klinik tutup pada tengah malam dan akan buka pada pagi harinya. Dengan kecewa orang tua dari anak tersebut segera pergi ke rumah sakit. Akan tetapi, di Rumah Sakit tidak ada dokter yang dapat menangani anak tersebut. Dikarenakan disaat yang bersamaan terjadi kecelakaan beruntun tidak jauh dari tempat kejadian kecelakaan yang menimpa anak tersebut.  Orang tua dari anak tersebut yang bernama Bapak Padrima dan Ibu Sumilasih kebingungan dan meminta tolong ke perawat untuk dicarikan dokter yang mau menangani anaknya. Salah seorang perawat segera menelpon beberapa dokter yang tidak berjaga di malam itu, salah satunya dokter Balikra. Dokter Balikra tetap menolak permintaan tersebut karena suatu hal dan akhirnya tidak ada dokter yang datang. Anak tersebut hanya dirawat seadanya di ruang UGD (Unit Gawat Darurat) dan beberapa jam kemudian meninggal dunia karena gagal jantung dan kehabisan banyak darah. Anak tersebut bernama Pibasari Denakri. (Bad End)

Bagian 3 “Penjaga Anak-Anak (Baby Sitter)”
            Kachau kini sudah mulai bisa berbicara walaupun sedikit, ia juga mulai belajar berjalan. Orang tuanya kini semakin sibuk dengan pekerjaan mereka dirumah sakit. Saking sibuknya, mereka hampir tidak sempat untuk mengasuh Kachau. Kemudian, ada tawaran penjaga anak-anak (baby sitter) dari tetangga Pak Balikra. Bu Sriwijaya dan Pak Balikra menyetujui tawaran tersebut dan menyerahkan Kachau ke seorang penjaga anak-anak bernama Tukijah, yang merupakan pengasuh anak-anak professional yang telah bekerja selama 20 tahun.
Pak Balikra:”Bu, bapak khawatir dengan Kachau kalau kita tidak sempat merawatnya karena kesibukan pekerjaan.”
Bu Sriwijaya:”Sama pak, ibu juga begitu, apa sebaiknya kita meminta jasa baby sitter saja?”
Pak Balikra:”Baby sitter itu penjaga anak-anak kan?, boleh juga, sebaikya kita pilih baby sitter yang berpengalaman, bapak khawatir nanti kachau kenapa-kenapa jika baby sitternya belum berpengalaman.”
Bu Sriwijaya:”Ibu akan coba tanyakan ke tetangga dan teman-teman ibu tentang tempat penyewaan jasa baby sitter yang berpengalaman.”
Pak Balikra:”Wah , ada sms masuk, dari Pak Sadikin, tetangga sebelah rumah, isinya tawaran jasa pembantu dan baby sitter professional, gimana kalau kita coba jasa ini saja.”
PILIHAN :
1. Menyetujui Tawaran Tersebut
Bu Sriwijaya:”Kita lihat dulu profil baby sitternya kalau sesuai keinginan baru kita pakai jasa tersebut.”
Pak Balikra:”Okelah bu, besok kita kesana, hari ini tempatnya sudah tutup, buka lagi besok pukul 06.00 WAB (Waktu Aisenodni Barat) sampai 20.00 WAB, tempatnya di Jalan Jimatipun Ki Kanjeng no. 17 Desa WinangunRejo Kecamatan Trigal.”
Bu Sriwijaya:”Iya, pak, sekarang ibu mau menidurkan Kachau dulu.”
            Keesokan harinya Pak Balikra dan Bu Sriwijaya serta Kachau tiba di tempat penyedia jasa pembantu dan baby sitter “Burung Bangau”. Ditempat itulah mereka bertemu dengan Tukijah, seorang wanita yang bekerja pengasuh anak professional selama 20 tahun yang tidak diragukan lagi kinerjanya.
Pak Balikra:”Assalamualaikum!”
Penerima tamu bernama Aggora : “Waalaikumsalam warahtullahi wabarakatuh, ada yang bisa dibantu pak?!”
Pak Balikra :”Kami ingin menyewa jasa baby sitter disini, kalau boleh sekalian kami ingin melihat profil pengasuhnya.”
Anggora:” Ini pak profil pengasuh baby sitter kami silakan dilihat dulu.”
Bu Sriwijaya:”Kayaknya yang ini bagus deh pak.”
Pak Balikra:”O, yang ini, namanya Tukijah dari Kota Agungtulung, usianya 42 tahun sudah bekerja selama 20 tahun,lumayan.”
Bu Sriwijaya :”Yang ini saja ya.”
Pak Balikra:”Ya, yang ini mbak kami memilih pengasuh Bu Tukijah.”
Anggora:”Iya, saya panggilkan Bu Tukijah terlebih dulu.”
Bu Tukijah:”Assalamualaikum pak,bu, nama saya Tukijah Winangsih.”
Pak Balikra:”Nama saya Pak Balikra Todrim dan istri saya Sriwijaya Telusuwati kami ingin meminta jasa baby sitter dari ibu.”
Bu Tukijah:”Iya,pak , saya bersedia, bapak dan ibu mau menyewa jasa ini berapa lama?”
Bu Sriwijaya:”Kira-kira seminggu 6 kali dari siang sampai malam, dan kami ingin anak kami dirawat dengan sebaik-baiknya.”
Bu Tukijah: “Ibu tenang saja , kami akan melakukan yang terbaik untuk anak ibu, nama anak ibu siapa kalu boleh tahu?.”
Bu Sriwijaya :”Namanya Kachau, usianya baru 1 tahun, Kachau,ayo beri salam ke Bu Tukijah!”
Kachau:”Halo, mamamama!”
Bu Tukijah:”Wah, lucunya!”
Pak Balikra:”Tarifnya berapa?”
Bu Tukijah:” Kira-kira 100.000,00 Piahru per hari itu sudah termasuk makan siang dan malam serta jajanan sehat untuk anak anda.”
Bu Sriwijaya:”Kami terima tarif tersebut, ibu bisa mulai bekerja besok siang, rumah kami di Jalan Jimatipun Ki Kanjeng no. 30 Desa Winangunrejo Kecamatan Trigal dekat Puskesmas Winangunrejo.”
Bu Tukijah :” Oh, Bapak itu Dokter Balikra yang rumahya dekat puskesmas itu, ya ?!”
Pak Balikra:”Iya , Ibu benar.”
Bu Tukijah:”Kalau begitu besok saya akan datang ke rumah ibu, terlebih dulu tolong isi formulir perjanjiannya, ini silahkan.”
Pak Balikra:”Sini saya isi dulu.”
Bu Sriwijaya:”Kalau begitu kami permisi dulu, terimakasih atas jasanya.”
Bu Tukijah:”Ya, sama-sama.”
Pak Balikra dan Bu Sriwijaya pergi dari tempat itu ,mereka menyewa jasa baby sitter dari tempat itu. Besok Bu Tukijah mulai bekerja dirumah mereka. Mereka tidak lagi khawatir akan kehidupan anaknya yaitu Kachau lagi. Dan bisa fokus kepekerjaanya masing-masing.
2. Menolak Tawaran Tersebut
Bu Sriwijaya:”Kita lihat dulu profil baby sitternya kalau sesuai keinginan baru kita pakai jasa tersebut.”
Pak Balikra:”Okelah bu, besok kita kesana, hari ini tempatnya sudah tutup, buka lagi besok pukul 06.00 WAB (Waktu Aisenodni Barat) sampai 20.00 WAB, tempatnya di Jalan Jimatipun Ki Kanjeng no. 17 Desa WinangunRejo Kecamatan Trigal.”
Bu Sriwijaya:”Iya, pak, sekarang ibu mau menidurkan Kachau dulu.”
            Keesokan harinya Pak Balikra dan Bu Sriwijaya serta Kachau tiba di tempat penyedia jasa pembantu dan baby sitter “Burung Bangau”. Ditempat itulah mereka bertemu dengan Tukijah, seorang wanita yang bekerja pengasuh anak professional selama 20 tahun yang tidak diragukan lagi kinerjanya.
Pak Balikra:”Assalamualaikum!”
Penerima tamu bernama Aggora : “Waalaikumsalam warahtullahi wabarakatuh, ada yang bisa dibantu pak?!”
Pak Balikra :”Kami ingin menyewa jasa baby sitter disini, kalau boleh sekalian kami ingin melihat profil pengasuhnya.”
Anggora:” Ini pak profil pengasuh baby sitter kami silakan dilihat dulu.”
Bu Sriwijaya:”Kayaknya yang ini bagus deh pak.”
Pak Balikra:”O, yang ini, namanya Tukijah dari Kota Agungtulung, usianya 42 tahun sudah bekerja selama 20 tahun,lumayan.”
Bu Sriwijaya :”Yang ini saja ya.”
Pak Balikra:”Ya, yang ini mbak kami memilih pengasuh Bu Tukijah.”
Anggora:”Iya, saya panggilkan Bu Tukijah terlebih dulu.”
Bu Tukijah:”Assalamualaikum pak,bu, nama saya Tukijah Winangsih.”
Pak Balikra:”Nama saya Pak Balikra Todrim dan istri saya Sriwijaya Telusuwati kami ingin meminta jasa baby sitter dari ibu.”
Bu Tukijah:”Iya,pak , saya bersedia, bapak dan ibu mau menyewa jasa ini berapa lama?”
Bu Sriwijaya:”Kira-kira seminggu 6 kali dari siang sampai malam, dan kami ingin anak kami dirawat dengan sebaik-baiknya.”
Bu Tukijah: “Ibu tenang saja , kami akan melakukan yang terbaik untuk anak ibu, nama anak ibu siapa kalu boleh tahu?.”
Bu Sriwijaya :”Namanya Kachau, usianya baru 1 tahun, Kachau,ayo beri salam ke Bu Tukijah!”
Kachau:”Halo, mamamama!”
Bu Tukijah:”Wah, lucunya!”
Pak Balikra:”Tarifnya berapa?”
Bu Tukijah:” Kira-kira 100.000,00 Piahru per hari itu sudah termasuk makan siang dan malam serta jajanan sehat untuk anak anda.”
Bu Sriwijaya:”Wah, apa nggak ada tariff yang lebih murah bu?”
Bu Tukijah : “Ada tapi untuk makan siang dan makan malamnya kami tidak menyediakan, jadinya 50.000,00 Piahru per hari.”
Bu Sriwijaya:”Itu masih terlalu mahal, apa ada tariff yang lebih murah?”
Bu Tukijah:”Itu yang paling murah bu, tempat yang lain tarifnya juga sama.”
Bu Sriwijaya:”Yaudah, terimakasih
Bu Tukijah :” Oh, Bapak itu Dokter Balikra yang rumahya dekat pusksmas itu, ya ?!”
Pak Balikra:”Iya , Ibu benar.”
Bu Tukijah:”Jadi gimana pilih tarif yang mana?.”
Pak Balikra:”Maaf kami tidak jadi, kami mau coba cari ditempat lain, mungkin kami akan kembali lagi nanti.”
Bu Sriwijaya:”Kalau begitu kami permisi dulu, terimakasih atas jasanya.”
Bu Tukijah:”Ya, sama-sama.”
            Pak Balikra dan Bu Sriwijaya pergi dari tempat itu , mereka tidak jadi menyewa jasa baby sitter karena mahalnya tariff disana. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengasuh Kachau sendiri tanpa bantuan pengasuh. Walaupun pekerjaan mereka begitu menyibukkan.

Bagian 4 “Perjodohan Yang Ditakdirkan”
3 tahun kemudian Kachau Phifila Dhamor tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan cerdas. Akan tetapi, suatu hari, saat ulang tahunnya yang ke 3, ia menderita penyakit langka Inhibisi Laten atau Low Latent Inhibition  yang menyebabkan otaknya dapat berpikir lebih luas daripada anak-anak diusianya. Penyakit ini sangat bertolak belakang dengan Autis, yang mana Autis menyebabkan seseorang tidak bisa fokus, tidak bisa berkonsentrasi terhadap apa yang diterima dan didengarnya. Sedangkan Low Laten Inhibition, sebaliknya menampung semua informasi yang diterima.
            Pak Balikra kemudian memberikannya sebuah game Stationplay VR dan Kachau menyukainya, ia sampai bermain siang dan malam tanpa henti dan menyebabkan jatuh sakit. Ia harus dirawat intensif di IGD karena penyakitnya yang diperkirakan karena kelelahan otak dan menyebabkan otaknya tidak dapat bekerja dengan baik. Kachau mengalami koma selama 1 tahun lebih. Pak Balikra dan Bu Sriwijaya sampai-sampai harus menggelar doa bersama demi kesembuhan anak mereka. Pada akhirnya diputuskan untuk mengganti namanya menjadi Hasri Gananjar Balikra yang memiliki arti Kesembuhan Bagi Anak Sulung Keluarga Balikra.
            Pak Balikra : “Semoga nama ini dapat membantu menyembuhkan penyakitnya.”
            Bu Sriwijaya : “Apakah Bapak masih belum bisa memastikan penyakit yang diderita anak kita ini ?”
            Pak Balikra : “Belum, Bu, penyakitnya sedikit aneh , demamnya tak kunjung reda tapi kondisi tubuh anak ini baik-baik saja.”
            Bu Sriwijaya : “ Kemarin Bapak bilang kalau anak kita mengidap LLI yang tidak membahayakan, tapi hingga saat ini anak kita terus mengalami demam dan tak sadarkan diri.”
            Pak Balikra : “ Kemungkinan ini hanya efek samping dari LLI dan terlalu lama bermain VR game, Bapak akan berusaha untuk menyelidikinya lebih jauh lagi.”
Bu Sriwijaya : “Baguslah Pak, Ibu akan berdoa demi keselamatan anak kita!”
Banyak tamu yang berkunjung untuk menjenguk putra Pak Balikra yang sakit di rumah sakit. Ada yang memberikan buah-buahan sampai bunga-bungan yang indah dan harum untuk mendoakan kesembuhannya. Selain itu ada juga pasien Pak Balikra , yaitu Pibasari Denakri yang telah sembuh dari patah tulang yang dideritanya.Kini ia sudah bersekolah di Taman Kanak-anak “Saripurba Winangunrejo” . Sambil memberikan sebuah apel, ia berdoa demi kesembuhan Hasri.Saat ini Hasri masih koma dan belum tersadar di kasur tempat tidurnya sehingga belum bisa bersekolah di TK.Ketika ia mulai sadar dan melalui tahap rehabilitasi, ia diajarkan membaca dan menulis oleh ibunya Bu Sriwijaya. Orang tua Pibasari kemudian berunding dengan Pak Balikra mengenai masa depan anak mereka, mereka ingin membalas budi kebaikan Pak Balikra yang telah menyelamatkan putri mereka dan berniat untuk menjodohkan putinya Pibasari dengan putra Pak Balikra Hasri.
            Pak Padrima :” Selamat pagi Pak Balikra, Bu Sriwijaya!”
            Pak Balikra : “Ya, selamat pagi juga,Pak Padrima dan Bu Ibu Sumilasih lama tidak berjumpa, bagaimana kabarnya?”
            Bu Sumilasih : “ Alhamdulilah baik, anak kami Pibasari juga sudah mulai bisa berjalan kembali, ngomong-ngomong keadaan Dik Kachau eh!,  maksud saya Dik Hasri bagaimana ?”
            Bu Sriwijaya : “ Saat ini masih belum sadar, tapi menurut perkiraan dari data kesehatan fisiknya mungkin besok ia akan tersadarkan kembali, kalau Dik, Pibasari perasaannya sekarang bagaimana?”
            Pibasari : “Aku baik-baik sja kok, buktinya aku sudah bisa berjalan kesini.”
            Bu Sriwijaya :” Wah, Dik Pibasari sudah bisa berdiri lagi rupanya.”
Pak Padrima :” Kami sekeluarga, akan mendoakan yang terbaik untuk kesembuhan putra Bapak.”
Pak Balikra :” Ya, terimakasih.”
Pak Padrima :”Ngomong-ngomong, apakah bapak sudah memikirkan masa depan anak bapak?”
Pak Balikra :”  Eh, maksud bapak bagaimana?”
Bu Sumilasih :”Begini lo pak, kami tidak sengaja memikirkan masa depan anak kami, tentang dimana dia akan bersekolah , mau jadi apa kelak, dan siapa yang mungkin menjadi jodohnya dimasa depan, tapi itu semua hanya sekilas saja.”
Pak Padrima :“Dan kami pun sepakat untuk menjodoh kan anak bapak ,Dik Hasri dengan anak kami Pibasari, itupun jika bapak mau…”
Bu Sriwijaya: “Tapi bukankah terlalu dini untuk memikirkan perjodohan, mereka kan masih belum tahu apa-apa.”
PILIHAN :
1. Menyetujui Perjodohan Tersebut
Pak Balikra:”Ibu benar, tapi Bapak rasa memang ada baiknya menjodohkan mereka sejak kecil akan tetapi biarkan mereka sendiri yang memutuskan apakah mereka mau dijodohkan atau tidak.”
Pak Padrima :” Pibasari kemari nak!”
Pibasari :”Ada apa Yah!”
Pak Padrima : “Kamu kenalkan dengan Dik Hasri?”
Pibasari : “Iya, lalu kenapa Yah?”
Pak Padrima :” Kamu mau apa tidak dijodohkan dengan Dik Hasri?
Pibasari : “Dijodohkan itu apa?”
Bu Sumilasih : “Dijodohkan itu artinya kamu memiliki ikatan dengan seseorang hingga nanti menikah dan berkeluarga.”
Pibasari :”Oh, begitu , kedengarannya bagus Pibasari mau.”
Pak Padrima:” Anak saya sudah setuju pak, kalau bapak bagaimana?”
Pak Balikra : “Saya tanyakan dulu ke Hasri, kemungkinan kami merestui perjodohannya.”
Bu Sriwijaya: “Ibu juga sepen dapat dengan Bapak, nanti akan kami beritahu setelah Hasri sadar .”
Pak Padrima: “Ya sudah kalau begitu kami minta ijin untuk pamit ada urusan lain.”
Pak Balikra:” Ya, semoga selamat diperjalanan”
Bu Sumilasih:” Maaf merepotkan, dan terimakasih mau mendengarkan permohonan kami.”
Bu Sriwijaya:”Ya, sama-sama.
Pak Padrima dan Bu Sumilasih : “Wassalamualaikum!”
Pak Balikra dan Bu Sriwijaya :” Walaikumsalam!”
Pak Padrima , Bu Sumilasih dan Pibasari pergi meninggalkan rumah Pak Balikra. Mereka melambaikan tangan sambil masuk ke dalam mobil. Tak lama kemudian Hasri terbangun dari tidurnya yang panjang. Pak Balikra dan Bu Sriwijaya merasa senang bercampur haru karena setelah sekian lama akhirnya Hasri berhasil bangun dari tidurnya dan dinyatakan sembuh total setelah diperiksa. (True End)
2. Tidak Menyetujui Perjodohan Tersebut
Pak Balikra:”Ibu benar, Bapak rasa perjodohan itu sebaiknya ketika mereka sudah dalam masa puber / remaja karena saat ini mereka masih terlalu dini untuk mengetahui masalah perjodohan.”
Pak Padrima :” Pibasari kemari nak!”
Pibasari :”Ada apa Yah!”
Pak Padrima : “Kamu kenalkan dengan Dik Hasri?”
Pibasari : “Iya, lalu kenapa Yah?”
Pak Padrima :” Kamu mau apa tidak dijodohkan dengan Dik Hasri?
Pibasari : “Dijodohkan itu apa?”
Bu Sumilasih : “Dijodohkan itu artinya kamu memiliki ikatan dengan seseorang hingga nanti menikah dan berkeluarga.”
Pibasari :”Oh, begitu , kedengarannya bagus Pibasari mau.”
Pak Padrima:” Anak saya sudah setuju pak, kalau bapak bagaimana?”
Pak Balikra : “Saya tanyakan dulu ke Hasri, kemungkinan kami tidak bisa merestui perjodohannya.”
Bu Sriwijaya: “Ibu juga sepen dapat dengan Bapak, nanti akan kami beritahu setelah Hasri sadar .”
Pak Padrima: “Ya sudah kalau begitu kami minta ijin untuk pamit ada urusan lain.”
Pak Balikra:” Ya, semoga selamat diperjalanan”
Bu Sumilasih:” Maaf merepotkan, dan terimakasih mau mendengarkan permohonan kami.”
Bu Sriwijaya:”Ya, sama-sama.
Pak Padrima dan Bu Sumilasih : “Wassalamualaikum!”
Pak Balikra dan Bu Sriwijaya :” Walaikumsalam!”
Pak Padrima , Bu Sumilasih dan Pibasari pergi meninggalkan rumah Pak Balikra. Mereka melambaikan tangan sambil masuk ke dalam mobil. Tak lama kemudian Hasri terbangun dari tidurnya yang panjang. Pak Balikra dan Bu Sriwijaya merasa senang bercampur haru karena setelah sekian lama akhirnya Hasri berhasil bangun dari tidurnya dan dinyatakan sembuh total setelah diperiksa.(Bad End)

    C.    KLIMAK

Bagian 5 “Takdir Yang Mengubah Segalanya”
Satu bulan kemudian, Pak Balikra mengajak Hasri menuju ke perpustakaan terbesar dikotanya “Perpustakaan Umum Kota Trigal”. Mereka pergi kesana dengan menaiki mobil, dan membawa Handphone Android ALFA. Jarak perpustakaan dengan rumah mereka kurang lebih 25 kilometer. Setibanya disana, mereka keluar untuk mencari buku tentang teknologi terbaru. Diantaranya teknologi virtual reality, augmented reality dan kecerdasan buatan. Hasri yang telah berusia 6 tahun dan akan masuk kelas 1 SD ini berpisah dengan Pak Balikra untuk mencari buku yang lain yaitu berisikan materi kelas 1 kurikulum 2013. Disaat yang bersamaan ada 2 orang anak perempuan yang satu asyik membaca buku dan yang lain asyik bermain game online berteknologikan 4D Augmented Reality. Game itu bernama Slashing Saber, yang sangat popular dikalangan remaja maupun orang dewasa.Hasri yang penasaran dengan apa yang sedang dimainkan anak perempuan tersebut mulai mendekatinya. Dan terjadilah interaksi diantara mereka berdua.
Hasri :”Hai!, namaku Hasri, siapa namamu?
Gadis Kecil :”Namaku Pibasari, eh kamu Hasri anaknya Pak Balikra ya?!”
Hasri :”Iya, kok kamu kenal dengan Bapakku?!”
Pibasari :” Karena aku dulu pernah ditolong Ayahmu, saat kecelakaan beberapa tahun yang lalu, dan orangtuaku juga kenal dengan orangtuamu lho, kok kamu tidak tahu sih?!”
Hasri:”Oh, jadi kamu Pibasari, anaknya Pak Padrima dan Bu Sumilasih, aku baru ingat.”
Pibasari :”Kamu kesini mau ngapain?!”
Hasri:”Sebenarnya aku kesini mau mencari buku tentang matei kelas 1, tapi aku melihatmu asyik main sesuatu dari HPmu memangnya sedang main apa sih?!
Pibasari:”Game Slashing Saber, aku sudah sampai level 99 lho, tinggal 1 level lagi.”
Hasri:”Gamenya keren ya, ada yang bisa keluar dari layar gitu.”
Pibasari:”Memangya kamu belum pernah main game ini?, ini game terkenal, seharusnya kamu tahu, anak-anak seusia kita hampir semuanya pernah main game ini.”
Hasri :”Oh, gitu, beberapa minggu yang lalu aku masih belum sadar dan baru saja sadar kemudian aku masih harus melewati tahapan rehabilitasi setelah koma.
Pibasari:”Maaf , aku lupa kalau kamu sebelumnya masih koma.”
Hasri:” Bolehkah aku ikut bermain bersamamu ?”
PILIHAN :
1. Menyetujui Ajakan Main
Pibasari :”Ya, boleh, kamu tahu cara maininnya apa belum ?”
Hasri :”Belum, bisa tolong ajari aku cara mainnya?”
Pibasari:”Boleh, caranya, pertama unduh dan pasang game Slashing Saber di Androidmu.”
Hasri:”Yap sudah diunduh tinggal pasang, dan selesai.”
Pibasri :” Kedua , buka aplikasinya lalu registrasi akun , setelah registrasi tunggu beberapa saat dan login setelah registrasi dikonfirmasi.”
Hasri:”Iya, sudah ,lalu?”
Pibasari:”Langkah selanjutnya, klik ikon tutorial dan perhatikan penjelasannya sampai selesai dan tinggal main.”
Hasri:”Iya, terimakasih sudah mau menunjukannya padaku.”
Pibasari:”Sama-sama.”
Hasri:” Apa yang kamu sukai dari game ini?”
Pibasari:” Mungkin ceritanya yang seru dan konsep dari gamne yang keren dengan menggunakan teknologi Augmented Reality.”
Hasri:”Oh, teknologi itu sering dibicarakan bapakku dan aku ingin mempelajarinya.”
Pibasari:” Kalau kamu mau mempelajarinya dengan serius, kamu bisa membaca buku tentang sistem augmented reality di bagian teknologi disana!”
Hasri:”Ya, nanti , setelah aku main game ini terlebih dulu.” 
Pibasri:”Eh, kamu mau gabung de dalam guildku ?,namanya “QWERTY”, ada banyak klan yang kuat didalammnya.”
Hasri :”Kedengarannya menarik, aku mau, caranya gimana?”
Pibasari :”Mudah kok tinggal klik tombol ikon guild dan pilih atau cari guild mana yang ingin kamu pilih, bisa juga membuat guild baru, akan tetapi itu semua baru bisa kamu lakukan jika kamu sudah berlevel 10 dan memenangkan paling tidak 1 game bonus, itupun jika kamu bisa melakukannya.”
Hasri:”Yah, kukira akan mudah, ternyata sulit, tapi aku akan berusaha menyusulmu.
Pibasari:” Kata-kata yang bagus tapi, aku hanya cukup memenangkan 1 level terakhir hingga jadi juara.”
Hasri:”Kamu pikir aku ini tidak bisa menyusulmu kah?!”
Pibasari :”Iya lalu kenapa?, aku saja butuh waktu 1 tahun untuk bisa sampai level 99 dengan kecepatan penuh.”
Hasri :”Jangan remehkan aku akan kuperlihatkan kepadamu kekuatanku yang sebenarnya!”
Seketika Hasri memainkan gamenya dengan brutal dan serius. Pibasari yang melihatnya sampai tertawa karena tingkahnya yang lucu. Mereka bermain bersama dan mendapat hadiah dari memenangkan setiap level game. Namun, tanpa diduga, Hasri menyenggol tangan Pibasari, handphonenya terjatuh dan seketika mati serta tombol hapus akun tanpa sengaja tersentuh sehingga akun milik Pibasari terhapus. Hasri merasa bertanggung jawab, ia berjanji kepada Pibasari untuk memperbaiki handphone Pibasari, namun ditolak, Pibasari kemudian berkata kepada Hasri “ Percuma jika kau memperbaiki handphoneku, karena aku lupa menyimpan data game ke memori ataupun server, lebih baik di rela kan saja, aku memaafkanmu kok, dan jika kamu tertarik dengan game online kenapa tidak mencoba membuatnya sendiri ?”. Kata-kata Pibasari itulah yang menginspirasi Hasri untuk membuat game online yang berbeda dari game yang lain.(True end)
2. Tidak Menyetujui Ajakan Main
Pibasari :”Maaf aku tidak bisa setelah ini aku harus segera pergi ke rumah nenek di desa,tapi, kamu tahu cara maininnya apa belum ?”
Hasri :”Oh begitu,soal game aku masih belum bisa main, bisa tolong ajari aku cara mainnya?”
Pibasari:”Boleh, caranya, pertama unduh dan pasang game Slashing Saber di Androidmu.”
Hasri:”Yap sudah diunduh tinggal pasang, dan selesai.”
Pibasri :” Kedua , buka aplikasinya lalu registrasi akun , setelah registrasi tunggu beberapa saat dan login setelah registrasi dikonfirmasi.”
Hasri:”Iya, sudah ,lalu?”
Pibasari:”Langkah selanjutnya, klik ikon tutorial dan perhatikan penjelasannya sampai selesai dan tinggal main.”
Hasri:”Iya, terimakasih sudah mau menunjukannya padaku.”
Pibasari:”Sama-sama.”
Hasri:” Apa yang kamu sukai dari game ini?”
Pibasari:” Mungkin ceritanya yang seru dan konsep dari gamne yang keren dengan menggunakan teknologi Augmented Reality.”
Hasri:”Oh, teknologi itu sering dibicarakan bapakku dan aku ingin mempelajarinya.”
Pibasari:” Kalau kamu mau mempelajarinya dengan serius, kamu bisa membaca buku tentang sistem augmented reality di bagian teknologi disana!”
Hasri:”Ya, nanti , setelah aku main game ini terlebih dulu.” 
Pibasri:”Eh, kamu mau gabung de dalam guildku ?,namanya “QWERTY”, ada banyak klan yang kuat didalammnya.”
Hasri :”Kedengarannya menarik, aku mau, caranya gimana?”
Pibasari :”Mudah kok tinggal klik tombol ikon guild dan pilih atau cari guild mana yang ingin kamu pilih, bisa juga membuat guild baru, akan tetapi itu semua baru bisa kamu lakukan jika kamu sudah berlevel 10 dan memenangkan paling tidak 1 game bonus, itupun jika kamu bisa melakukannya.”
Hasri:”Yah, kukira akan mudah, ternyata sulit, tapi aku akan berusaha menyusulmu.
Pibasari:” Kata-kata yang bagus tapi, aku hanya cukup memenangkan 1 level terakhir hingga jadi juara.”
Hasri:”Kamu pikir aku ini tidak bisa menyusulmu kah?!”
Pibasari :”Iya lalu kenapa?, aku saja butuh waktu 1 tahun untuk bisa sampai level 99 dengan kecepatan penuh.”
Hasri :”Jangan remehkan aku akan kuperlihatkan kepadamu kekuatanku yang sebenarnya!”
Seketika Hasri memainkan gamenya dengan brutal dan serius. Pibasari yang melihatnya sampai tertawa karena tingkahnya yang lucu. Namun, tanpa diduga, Hasri menyenggol tangan Pibasari, handphonenya terjatuh dan seketika mati serta tombol hapus akun tanpa sengaja tersentuh sehingga akun milik Pibasari terhapus. Hasri merasa bertanggung jawab, ia berjanji kepada Pibasari untuk memperbaiki handphone Pibasari, namun ditolak, Pibasari kemudian berkata kepada Hasri “ Percuma jika kau memperbaiki handphoneku, karena aku lupa menyimpan data game ke memori ataupun server, lebih baik di rela kan saja, aku memaafkanmu kok, dan jika kamu tertarik dengan game online kenapa tidak mencoba membuatnya sendiri ?”. Kata-kata Pibasari itulah yang menginspirasi Hasri untuk membuat game online yang berbeda dari game yang lain.(Bad end)

D. RESOLUSI

Bagian 6 “Awal Tahun Ajaran Baru”
            Beberapa bulan berlalu dan tahun berganti, sekarang tahun 2021, banyak sekolah yang menerima murid dengan seleksi yang ketat. Hal ini dikarenakan pemerintah menginginkan perbaikan dan peningkatan di dunia pendidikan di Negara Aisenodni. Mereka mengeluarkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2020 yang memiliki acuan dari negara maju dan beberapa negara berkembang. Dengan harapan itulah, peradaban umat manusia akan menjadi yang terdepan dan mencapai masa jayanya.Meskipun begitu ada juga pihak-pihak yang mengkritik kebijakan tersebut karena dinilai memberatkan siswa dan orang tua. Banyak fakta yang mengungkapkan bagaimana sulitnya kurikulum tersebut dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku. Dikarenakan penyuluhan dan pengawasa yang kurang memadai baik dari pihak pemerintah sebagai penyelenggara dan masyarakat  sebagai pengawas.Pagi hari dirumah Pak Balikra Hasri dan Keluarganya bersiap berangkat ke sekolah untuk mengikuti ujian penerimaan siswa baru.
Bu Sriwijaya:”Hasri, cepatlah bangun sudah jam 5, kamu belum sholat subuh kan?!”       
Hasri :”Iya bu!,sebentar lagi!”
Bu Sriwijaya :”Cepatlah, nanti waktu sholatnya akan habis lho!”
Hasri:”Iya,iya, aku akan sholat.”
Bu Sriwijaya :”Setelah sholat jangan lupa mandi dan sarapan , ibu sudah menyiapkannya!”
Hasri :”Iya Bu!”
            Beberapa saat kemudian Hasri telah selesai sholat dan mandi, lalu menuju ruang makan dan sarapan bersama. Saat setelah selesai sarapan, Pak Balikra dan Bu Sriwijaya membicarakan sekolah yang akan dimasuki oleh Hasri. Kini saatnya Hasri menentukan pilihan untuk masa depannya kelak.
Pak Balikra :”Hasri, kamu mau bersekolah dimana?”
Hasri: ”Entahlah, yah, aku masih bingung, mungkin aku harus melihat kelebihan dan kekurangan sekolah masing-masing, setelah itu aku baru bisa memilih dengan logis.”
Bu Sriwijaya :”Perkataanmu memang benar tapi, waktu yang kita miliki tinggal sedikit, sebaiknya cepat tentukan pilihanmu, selagi gelombang pertama tes penerimaan siswa baru untuk setiap sekolah diadakan secara serentak.”
Hasri :”Baiklah, berikan aku waktu 5 menit.”
Pak Balikra:” Hasri, aku ada usulan, bagaimana kalau SDN 2 Dakansuro , SD itu sudah bertaraf internasional.”
Hasri :”Tapi, program yang dijalankan sekolah itu belum berjalan maksimal alias masih percobaan, aku tidak bisa menerimanya.”
Pak Balikra:”Ya, jika itu maumu.”
Bu Sriwijaya:” Kalau gitu ibu punya kenalan yang menjadi guru di SDN 3 Rejobendo, ia mengatakan bahwa program disekolahnya terbilang sukses, itu bisa dijadikan pilihan kan?!”
PILIHAN :
1. Menerima Tawaran Tersebut
Hasri:”Oke, waktunya habis dan aku memilih……………..SDN 3 Bendorejo, alasannya karena selain program pengajarannya dapat berjalan hampir tanpa masalah yang berarti.
Pak Balikra: “Boleh juga, tapi kamu yakin untuk sekolah disana, kamu kan belum pernah kesana sebelumnya.”
Hasri:”Tak masalah bagiku, aku akan berusaha menyesuaikan diri dengan cepat.”
Bu Sriwijaya: “Tapi ingat jangan terlalu sombong karena kamu punya kecerdasan diatas rata-rata atau kamu tidak akan mendapatkan teman disana.”
Hasri :”Baiklah bu, Hasri akan selalu mengingatnya.”
Bu Sriwijaya:”Kamu memang anak yang baik ya!”
Pak Balikra:”Ibu benar, dia memang anak yang cerdas!”
Hasri :”Wah, sekarang sudah jam setengah tujuh, sebaiknya kita harus segera berangkat!”
Pak Blikra :”Hasri benar , ayo bu kita berangkat.”
Bu Sriwijaya:”Ayo Pak!”
Mereka berangkat dengan mobil menuju SDN 3 Rejobendo. Beberapa saat kemudian mereka akhirnya tiba disana.Hasri melalui ujian itu dengan hati-hati dan penuh keseriusan. Sampai pada akhirnya minggu berikutnya pengumannya dimuat.Hasri diterima dan menjadi peringkat pertama dan menerima penghargaan.Orang tuanya sangat bangga dengan prestasi yang telah diraih oleh Hasri.(True End)
2. Menolak Tawaran Tersebut
Hasri:”Oke, waktunya habis dan aku memilih……………..SDN 2 Dakansuro, alasannya karena walaupun program pengajarannya belum dapat berjalan lancar, sekolah itu sudah bertaraf internasional.
Pak Balikra: “Boleh juga, tapi kamu yakin untuk sekolah disana, kamu kan belum pernah kesana sebelumnya.”
Hasri:”Tak masalah bagiku, aku akan berusaha menyesuaikan diri dengan cepat.”
Bu Sriwijaya: “Tapi ingat jangan terlalu sombong karena kamu punya kecerdasan diatas rata-rata atau kamu tidak akan mendapatkan teman disana.”
Hasri :”Baiklah bu, Hasri akan selalu mengingatnya.”
Bu Sriwijaya:”Kamu memang anak yang baik ya!”
Pak Balikra:”Ibu benar, dia memang anak yang cerdas!”
Hasri :”Wah, sekarang sudah jam setengah tujuh, sebaiknya kita harus segera berangkat!”
Pak Blikra :”Hasri benar , ayo bu kita berangkat.”
Bu Sriwijaya:”Ayo Pak!”
Mereka berangkat dengan mobil menuju SDN 2 Dakansuro. Beberapa saat kemudian mereka akhirnya tiba disana.Hasri melalui ujian itu dengan hati-hati dan penuh keseriusan. Sampai pada akhirnya minggu berikutnya pengumannya dimuat.Hasri diterima dan menjadi peringkat pertama dan menerima penghargaan.Orang tuanya sangat bangga dengan prestasi yang telah diraih oleh Hasri.(Bad End)

Bagian 7 “Kubertemu Dengannya”
            Setelah Hasri menerima penghargaan peringkat tertinggi, ia bertemu dengan seorang perempuan muda yang ternyata berada diperingkat kedua dibawahnya. Awalnya Hasri tidak menyadari kehadiran perempuan tersebut karena ia memakai masker untuk menutupi wajahnya. Perempuan itu tidak asing bagi Hasri karena merupakan teman dekatnya.
Hasri :”Eh, kamu Pibasari ya?!”
Pibasari:”Rupanya kamu bisa cepat mengenaliku, lebih cepat dari pada dulu.”
Hasri:”Maaf kalau soal yang dulu aku masih belum mengenalmu.”
Pibasari:”Jadi sekarang sudah kenal begitu.”
Hasri:”Ya, kurang lebih begitu.”
Pibasari:”Kamu hebat, bisa dapat peringkat pertama, selamat ya!”
Hasri :”Oh ya, terimakasih!”
Pibasari:”Kalau boleh tahu rahasianya apa sih?!”
Hasri:” Cuma belajar dan berdoa kepada yang maha kuasa.”
Pibasari:”Ah, masa kamu pasti menyembunyikan sesuatu, aku saja harus belajar dengan keras siang dan malam sambil diselingi les untuk dapat peringkat ke-2!”
Hasri:”Ya memangnya kenapa?, kamu beneran mau tahu rahasianya?”
Pibasari:”Tentu saja, aku ingin menyaingimu dan mengalahkanmu suatu saat nanti.”
Hasri :”Boleh saja, itupun jika kau mampu melakukannya.”
Pibasari:”Wah, kamu memutarbalikkan kata-kataku dulu rupanya.”
Hasri :”Sekarang kita seri satu sama.”
Pibasari :”Awas ya, akan aku cari tahu nanti.”
Pak Balikra:”Hasri ayo pulang, kita akan segera berangkat ke rumah sakit."
Hasri:”Iya pak!,aku pergi dulu ya, orang tuaku memanggilku.”
Pibasari:”Oh,ya, aku titip salam untuk Pak Balikra dan Bu Sriwijaya!”
Hasri :”Ya, sama-sama, sampaikan salamku untuk Bu Sumilasih dan Pak Padrima!”
Pibasari:”Oke!”
            Tak lama kemudian mereka berpisah dan menemui orang tua mereka masing-masing. Hasri segera berangkat menuju rumah sakit untuk check up, sedangkan Pibasari berangakat bersama kedua orang tuanya menuju Mall Rismakha untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Di Rumah Sakit Negeri “Dr. Buyiro Rasadarmana” Hasri menyadari sesuatu yang tak terduga.Penyakit LLI yang dideritanya dapat menyebabkannya menjadi manusia paling cerdas didunia akan tetapi ia harus menerima kenyataan kalau dirinya dalam bahaya karena diincaar oleh orang-orang yangmengingkan kecerdasannya untuk melakukan tindakan kejahatan yang sangat berbahaya.
Pak Balikra:”Hasri, hasil tes fisik kamu cukup baik akan tetapi, hasil tes psikologi dan kecercasanmu luar biasa.”
Hasri:”Apa maksudnya pak, aku belum mengerti?, bukankah penyakitku ini sangat berbahaya?”
Pak Balikra:”Tidak, malah sebaliknya, penyakitmu sudah membuat tubuhmu terbiasa dan kamu dapat menjadi manusia paling cerdas didunia ini,nak!”
Bu Sriwijaya :”Menurut data fisik terakhir, tubuhmu sudah dapat membuat antibody tipe x yang dapat membuat otak dapat dengan mudah menggunakan 50 % kapasitasnya untuk bekerja, selain itu sistem imun tubuhmu menjadi 50 kali lebih tahan terhadap penyakit dan dapat beregenerasi dengan cepat.”
Hasri:”Itu keren sekali, tapi bukankah ada resiko dari itu semua?!”
Pak Balikra :”Resikonya adalah jika kamu melakukan aktifitas fisik maupun pikiran yang berlebihan hingga mencapai batas maka tubuhmu akan mengeluarkan hormon yang merangsang kelenjar keringat keluar dan menyebarkan bau yang sangat tidak sedap dan berbahaya.
Hasri:”Oh, Cuma itu ,itu bukanlah masalah besar.”
Bu Sriwijaya:” Bukan masalah besar katamu!, itu bisa menyebabkan penderitaan yang besar, misalnya kamu akan kesulitan mendapatkan teman, ataupun menjalin hubungan dengan orang lain, dan banyak orang akan menjauhimu, apa kamu mampu mengatasi itu semua?!”
Hasri:” Heh, itu bukanlah hal penting bagiku, lagipula kadang-kadang manusia juga makluk individu,jadi tak ada salahnya jika jadi penyendiri .”
Pak Balikra:” Hasri, sebenarnya bapak sudah menyiapkan sebuah solusi untuk mengatasinya, yaitu kacamata penghapus bau yang menggunakan teknologi khusus untuk mengilangkan bau menyengat dan berbahaya serta mendingingkan atau menghangatkan suhu tubuh.”
Hasri:”Bisakah aku lihat kacamatanya?!”
Pak Balikra:”Bu, tolong ambilkan kaacamatanya.”
Bu Sriwijaya:”Baiklah Pak, ini kacamatanya Hasri.”
PILIHAN :
1. Menerima Kacamata Tersebut
Hasri :”Coba kulihat, wah bagus juga, warnanya tidak terlalu mencolok dan ,wah apa ini kok ada operating sytem di layar kacamatanya, aku suka kacamata ini ,aku akan memakainya.”
Bu Sriwijaya :”Fitur itu bisa kamu gunakan sebagai pengganti handphone android ataupun laptop, jika dalam keadaan genting kau bisa menggunakannya sebagai senjata, selain itu alat ini tidak memerlukan isi ulang karena energinya tidak terbatas dan akan terus beregenerasi sehingga tidak akan pernah habis.”
Hasri:” Akan ku coba memakainya, cukup bagus, tapi masih perlu sedikit penyesuian.”
Pak Blikra :”Bapak akan coba menyesuaikannya jika kamu mau.”
Hasri:”Ah, tidak usah ini sudah cukup kok, aku akan coba memperbaikinya sendiri.”
Bu Sriwijaya:” Baiklah, tapi hati-hati ya, alat itu cukup berbahya.”
Hasri:” Iya, terimakasih pak, bu, aku akan berusaha merawatnya.”
Pak Balikra :” Jaga baik-baik alat itu ya, harga sangat mahal lho!”
Hasri : “Oke, tapi aku tidak dapat menjamin alat ini akan awet dalam waktu yang lama.”
            Hasil dari pemeriksaan menunjukkan sesuatu yang tak terduga selain akibat baik dari penyakitnya yang mengenjutkan yaitu kemampuan berpikir yang luar biasa akan tetapi, semua itu memiliki dampak negative yang cukup besar juga yaitu bau badan yang menyengat dan berbahaya. Untungnya semua itu dapat diatasi dengan kacamata buatan Pak Balikra dan Bu Sriwijaya. Selain itu kamamata tersebut memiliki fitur yang sangat canggih.(True End)
            2. Menolak Kacamata Tersebut
Hasri :”Coba kulihat, wah bagus juga, warnanya tidak terlalu mencolok dan ,wah apa ini kok ada operating sytem di layar kacamatanya, aku tidak suka kacamata ini, aku tidak akan memakainya.”
Bu Sriwijaya :”Fitur itu bisa kamu gunakan sebagai pengganti handphone android ataupun laptop, jika dalam keadaan genting kau bisa menggunakannya sbagai senjata, selain itu alat ini tidak memerlukan isi ulang karena energinya tidak terbatas dan akan terus beregenerasi sehingga tidak akan pernah habis.”
Hasri:”Tapi, alat ini masih perlu sedikit penyesuian.”
Pak Balikra :”Bapak akan coba menyesuaikannya jika kamu mau.”
Hasri:”Ah, tidak usah ini sudah cukup kok, aku akan coba memperbaikinya sendiri.”
Bu Sriwijaya:” Baiklah, tapi hati-hati ya, alat itu cukup berbahya.”
Hasri:” Iya, terimakasih pak, bu, aku akan berusaha merawatnya.”
Pak Balikra :” Jaga baik-baik alat itu ya, harga sangat mahal lho!”
Hasri : “Oke, tapi aku tidak dapat menjamin alat ini akan awet dalam waktu yang lama.”
            Hasil dari pemeriksaan menunjukkan sesuatu yang tak terduga selain akibat baik dari penyakitnya yang mengenjutkan yaitu kemampuan berpikir yang luar biasa akan tetapi, semua itu memiliki dampak negative yang cukup besar juga yaitu bau badan yang menyengat dan berbahaya. Untungnya semua itu dapat diatasi dengan kacamata buatan Pak Balikra dan Bu Sriwijaya. Selain itu kamamata tersebut memiliki fitur yang sangat canggih.(Bad End)

D. KODA

Bagian 8 “Upacara Pembukaan Kelas”
                        Jam menunjukkan pukul 4 pagi,banyak siswa yang berangkat ke sekolah, ada yang menaiki sepeda, jalan kaki ataupun yang diantar orang tuanya dengan mobil. Hasri bangun pagi-pagi kali ini, karena aka nada upacara pembukaan kelas pukul 06.30 WAB (Waktu Aisenodni Barat).Ia mengenakan seragam barunya yang berwarna merah dan putih, ia juga memakai kacamata pemberian orang tuanya. Hasri tiba disekolah dengan diantar ayahnya menggunakan sepeda motor. Setelah memberikan salam perpisahan kepada ayahnya ia lalu segera pergi menuju kelas untuk meletakkan tas dan beranjak menuju ke lapangan.Ia berada di kelas 1 B, bersama temannya Pibasari.
Hasri :”Assalamualaikum!, selamat pagi!”
Teman-teman sekelas:”Waalaikumsalam, pagi!”
Hasri:”Hai, boleh kenalan,namaku Hasri.”
Anak A: “Namaku Wandi, salam kenal!”
Anak B:”Namaku Yandu, salam kenal juga!”
Wandi:”Kamu yang dapat peringkat pertama itu kan?”
Hasri:”Iya,kamu benar.”
Yandu:”Wah, kamu hebat, selamat ya!”
Wandi:”Selamat atas keberhasilannya.”
Hasri:”Ya, sama-sama,kalian teman dekat ya?”
Wandi:”Oh,ya kami teman dekat sejak masih TK.”
Yandu:”Rumah kami berdekatan jadi mudah untuk main bersama.”
Hasri:”Oh, gitu, Kalau rumahku ada di Desa Nangun Kecamatan Trigal, kalau kalian?!”
Yandu:”Kami tinggal di Desa Dakansuro Kecamatan Trigal dekat sekolah.”
Pibasari”Hai, Hasri!”
Hasri:”Hai, Pibasari!”
Pibasari:”Aku duluan ya!”
Hasri:”Ya, silahkan.”
Yandu:”Kamu kenal sama dia Hasri?!”
Hasri:”Iya dia temanku sejak kecil, aku bertemu dengannya diperpustakaan kota.”
Wandi:”Kalau tidak salah Pibasari itu peringkat ke 2 kan?!, pantesan kamu akrab sama dia.”
Yandu:”Iya, sama-sama pinternya.”
Hasri:”Kalau kalian peringkat berapa?”
Yandu:”Aku peringkat 3 dan Wandi peringkat 4.”
Hasri:”Waduh kayaknya udah jam 06.30, kita harus segera pergi ke lapangan.”
Yandu dan Wandi:”Ayo, buruan!”
            Mereka semua berlari menuju lapangan dan berbaris rapi untuk melaksanakan upacara pembukaan.Di upacara tersebut Kepala Sekolah memperkenalkan dirinya yang bernama Tati Morigre. Serta memperkenalkan guru dan para staff/pegawai di sekolah. Ada juga pengumuman pembagian kelas yang baru disertai jadwal pelajaran. Hasri masih tetap di kelas yang sama dengan Pibasari dan Wandi tapi berbeda kelas dengan Yandu. Hasri kini tetap berada dikelas 1B dengan walikelasnya Bu Jinasu Tantami. Sesaat setelah bel masuk kelas berbunyi ada perintah dari Bu Jinasu untuk membentuk Struktur Kepengurusan Kelas yang terdiri dari ketua kelas, wakil ketua kelas,sekretaris 1 dan 2, bendahara 1 dan 2, serta 7 seksi yaitu seksi keamanan, seksi kebersihan, seksi keagamaan, seksi perlengkapan, seksi kesehatan, seksi informasi,dan seksi kreatif.
Bu Jinasu:” Anak-anak, setelah kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing ke teman-teman sekelas, tolong bentuk struktur kelas seperti yang tadi sudah saya jelaskan.”
Semua siswa :”Baik bu!”
Bu Jinasu: ”Sekarang yang ingin menjadi ketua kelas angkat tangannya?!”
 PILIHAN :
1. Mengangkat Tangan
            Beberapa siswa ada yang mengangkat tangannya, termasuk Hasri, ia berkeinginan menjadi ketua kelas dengan tujuan mencoba menjadi seorang pemimpin.
Hasri dan 4 Temannya yang lain:”Saya bu!”
Bu Jinasu :”Rupanya ada 4 anak yang ingin menjadi ketua kelas, kalaubegitu mari kita adakan pemilhan, ibu akan tulis nama kalian di papan tulis, dimulai dari kamu, namamu?”
Anak A :”Nama saya Hasti Ruwanti Sari bu!”
Bu Jinasu:” Kemudian disebelahnya, namamu?”
Anak B :”Namaku Sandi Almana Tresno.”
Bu Jinasu:”Dan kamu dibelakangnya, namamu?”
Anak C :”Nama saya Randu Dawasari.”
Bu Jinasu:” Dan yang terakhir namamu ?”
Hasri :” Saya Hasri Gananjar Balikra bu!”
Bu Jinasu :”Baiklah, ibu sudah menulis nama kalian dipapan tulis, sekarang giliran kalian yang tidak mengajukan dirinya menjadi ketua kelas untuk memilih yang mana diantara ke 4 anak ini yang akan menjadi ketua kelas.”
            Dari pemilihan tersebut menghasilkan suatu keputusan , Sandi Almana Tresno terpilih sebagai ketua dengan hasil 28 dari 40 orang memilihnya. Sementara Hasri hanya  3 suara, Hasti 4 suara,dan Randu 5 suara, Hasri tidak merasa kecewa karena Sandi orangnya memang cocok untuk dipilih menjadi ketua.Sandi adalah anak dari Bupati Kota Trigal namanya Puryanto Santono, ia memiliki kemampuan untuk memimpin sama seperti ayahnya.
Setelah pemilihan ketua kelas selesai, Bu Jinasu melanjutkannya dengan pemilihan pengurus kelas yang lain. Dan hasilnya Randu menjadi wakil ketua, Hasti menjadi sekretaris 1, Suwanti menjadi sekretaris 2, Hasri menjadi Bendahara 1, Pibasari menjadi Bendahara 2, Wandi menjadi Seksi Keamanan, Yandu menjadi Seksi Kebersihan,Abedul menjadi seksi keagamaan, Charlotte menjadi seksi perlengkapan,Palmera menjadi seksi kesehatan,Sutono menjadi seksi informasi,dan Supri seksi kreatif.  (Bad End)
2. Tidak Mengangkat Tangan
            Beberapa siswa ada yang mengangkat tangannya,namun Hasri tidak melakukannya, ia masih merasa belum mampu menjadi seorang pemimpin.
3 anak yang lain:”Saya bu!”
Bu Jinasu :”Rupanya ada 3 anak yang ingin menjadi ketua kelas, kalaubegitu mari kita adakan pemilhan, ibu akan tulis nama kalian di papan tulis, dimulai dari kamu, namamu?”
Anak A :”Nama saya Hasti Ruwanti Sari bu!”
Bu Jinasu:” Kemudian disebelahnya, namamu?”
Anak B :”Namaku Sandi Almana Tresno.”
Bu Jinasu:”Dan kamu dibelakangnya, namamu?”
Anak C :”Nama saya Randu Dawasari.”
Bu Jinasu :”Baiklah, ibu sudah menulis nama kalian dipapan tulis, sekarang giliran kalian yang tidak mengajukan dirinya menjadi ketua kelas untuk memilih yang mana diantara ke 4 anak ini yang akan menjadi ketua kelas.”
            Dari pemilihan tersebut menghasilkan suatu keputusan  Sandi Almana Tresno terpilih sebagai ketua dengan hasil 28 dari 40 orang memilihnya. Sandi memang cocok untuk dipilih menjadi ketua.Sandi adalah anak dari Bupati Kota Trigal namanya Puryanto Santono, ia memiliki kemampuan untuk memimpin sama seperti ayahnya.
Setelah pemilihan ketua kelas selesai, Bu Jinasu melanjutkannya dengan pemilihan pengurus kelas yang lain. Dan hasilnya Randu menjadi wakil ketua, Hasti menjadi sekretaris 1, Suwanti menjadi sekretaris 2, Hasri menjadi Bendahara 1, Pibasari menjadi Bendahara 2, Wandi menjadi Seksi Keamanan, Yandu menjadi Seksi Kebersihan,Abedul menjadi seksi keagamaan, Charlotte menjadi seksi perlengkapan,Palmera menjadi seksi kesehatan,Sutono menjadi seksi informasi,dan Supri seksi kreatif.  (True End)

Bagian 9 “Belajar Bersama”
            Keesokan harinya,bel tanda masuk sudah berbunyi,  semua siswa sudah memasuki kelasnya masing-masing. Hasri berangkat ke sekolah dengan diantarkan oleh ayahnya menggunakan sepeda motor. Pelajaran hari ini adalah menghitung dan membaca serta menulis. Beberapa jam kemudian bel istirahat berbunyi, siswa-siswa banyak yang keluar dari kelas mereka. Ada yang bermain, makan siang, dan ada juga yang pergi ke perpustakaan untuk membaca buku.Hasri dan temannya Wandi pergi ke perpustakaan untuk mengisi waktu senggang. Hasri menemukan buku tentang Cara membuat game VR dan tertarik untuk membacanya, namun sebelum ia selesai membaca buku tersebut bel masuk kelas berbunyi. Hasri dan Wandi memijam beberapa buku yang belum selesai mereka baca dan bergegas menuju ke kelas.Di dalam kelas pelajaran bahasa inggris baru saja dimulai, mereka belajar nama-nama hewan dalam bahasa inggris. Hari sudang menjelang tengah hari, bel tanda pelajaran usai mulai bordering. Bu Lisa pengajar mata pelajaran bahasa inggris memberikan pekerjaan rumah berkelompok. Dan kelompok tersebut dibuat dengan cara diundi. Kebetulan sekali Hasri satu kelompok dengan Wandi, Pibasari serta Suwanti. Suwanti adalah teman dekatnya Pibasari.
Pibasari :” Hore kita jadi satu kelompok Suwanti!”
Suwanti:”Kita bisa tetap bersama ya Pibasari!”
Pibasari:”He-em!”
Hasri :”Wah-wah, lebay amat sih kalian ini.”
Pibasari:”Biarin, lagian aku sebenarnya nggak suka satu kelompok sama kamu.”
Hasri:”He?,memangnya apa yang tidak kamu sukai dariku.”
Pibasari:”Ra-ha-si-a.”
Hasri:”Apa katamu, rahasia, cepatlah katakan, jangan membuatku jadi penasaran!”
Pibasari:”Ke-ang-ku-han-mu, week!”
Hasri :”Apa aku tidak angkuh kok,apa buktinya!”
Pibasari:”Buktinya kemarin kenapa kamu tidak mau jadi ketua kelas, kamu peringkat satu seharusnya kamu yang jadi ketua kelas, tapi kamu nggak mau menyapa teman sekelas jika ketemu dijalan, malahan memalingkan wajah lalu sembunyi, teman-teman jadi menyebut dirimu angkuh dan tidak jadi memilihmu!”
Wandi :”Sudah-sudah jangan bertengkar, nanti bu guru marah lo.”
Suwanti:”Iya, kalau dimarahi bisa repot nanti.”
Hasri dan Pibasari:”Diam!,ini tidak ada urusannya denganmu!, Hem!”
Wandi dan Suwanti :”Yah…”
Bu Lisa :”Ada apa kok kalian bertengkar?”
Hasri :”Itu bu, Pibasari ngatain aku angkuh bu.”
Pibasari :”Emang gitu kok.”
Bu Lisa:”Sudah-sudah, sekarang kalian baikan dulu, saling memaafkan, bertengkar itu nggak baik.”
Hasri dan Pibasari :”Baik bu.”
Bu Lisa :”Sekarang semuanya kembali ke bangku masing-masing dan persiapan untuk pulang!”
Sandi : “Perhatian, berdiri semua, beri salam!”
Semua siswa: “ Selamat siang bu guru!”
Bu Lisa :”Selamat siang!”
Sandi:”Duduk semua, berdoa mulai………selesai!”
Bu Lisa:”Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!”
Semua siswa:”Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!”
            Semua siwa mencium tangan Bu Lisa satu-persatu sebagai salam perpisahan. Kemudian mereka keluar dari kelas dan pulang ke rumah masing-masing.Hasri, Wandi, Pibasari dan Suwanti berkumpul di depan kelas untuk mendiskusikan sesuatu.
Wandi:”Jadi sebaiknya kita mengerjakan tugas kelompoknya dimana?”
Pibasari:”Yang penting tempatnya luas dan nyaman, karena kita mau bikin video tari.”
Suwanti:”Sebenarnya rumahku bisa, tapi sekarang mau dipakai syukuran.”
Pibasari:”Has, rumahmu-kan luas, bisa nggak kita mengerjakannya dirumahmu saja?”
PILIHAN :
1. Menerima Permintaan
Hasri:” Iya, boleh saja, sekarang nggak dipakai buat apa-apa kok.”
Wandi:”Aku masih belum tahu alamat rumahmu, tempatnya dimana ya?”
Suwanti:”Aku juga.”
Hasri:”Rumahku itu tempatnya di Jalan Jimatipun Ki Kanjeng no. 30 Desa Winangunrejo Kecamatan Trigal dekat Puskesmas Winangunrejo.”
Suwanti:”Sebentar, aku catat dulu.”
Pibasri:” Kita kesana jam 2 sore ya.”
Hasri :”Oke jam 2.”
Wandi:” Aku ada les sebentar, mungkin aku baru bisa datang jam 02.30.”
Hasri:”Nggak apa-apa, yang penting kamu datang.”
Suwanti:”Udah dulu ya, ibuku sudah menjemputku, aku duluan,”
Hasri:”Aku juga, sampai jumpa.”
Pibasari :”Kita juga pulang saja,yuk!”
Wandi:”Iya!”
            Mereka membuat keputusan untuk mengerjakan tugas kelompok di rumahnya Hasri. Tugas yang diberikan Bu Lisa berupa video tari tentang perilaku hewan dalam bahasa inggris. Rumah Hasri dipilih karena rumahnya luas dan sedang tidak digunakan untuk keperluan lain.(True End)
2. Menolak Permintaan
Hasri:” Nggak bisa, karena nanti mau dipakai kenduri.”
Pibasari :”Waduh,terus dimana ya?”
Wandi:” Kenduri di rumahmu, kapan mau diadainnya?”
Hasri:”Coba aku lihat catatannya dulu, eh ternyata masih minggu depan.”
Suwanti:”Jadi sekarang nggak dipakai dong.”
Pibasari:”Jadi kita bisa pakai rumahmu kan?!”
Hasri :”Iya-iya, bisa kok!”
Wandi:”Aku masih belum tahu alamat rumahmu, tempatnya dimana ya?”
Suwanti:”Aku juga.”
Hasri:”Rumahku itu tempatnya di Jalan Jimatipun Ki Kanjeng no. 30 Desa Winangunrejo Kecamatan Trigal dekat Puskesmas Winangunrejo.”
Suwanti:”Sebentar, aku catat dulu.”
Pibasri:” Kita kesana jam 2 sore ya.”
Hasri :”Oke jam 2.”
Wandi:” Aku ada les sebentar, mungkin aku baru bisa datang jam 02.30.”
Hasri:”Nggak apa-apa, yang penting kamu datang.”
Suwanti:”Udah dulu ya, ibuku sudah menjemputku, aku duluan,”
Hasri:”Aku juga, sampai jumpa.”
Pibasari :”Kita juga pulang saja,yuk!”
Wandi:”Iya!”
            Mereka membuat keputusan untuk mengerjakan tugas kelompok di rumahnya Hasri. Tugas yang diberikan Bu Lisa berupa video tari tentang perilaku hewan dalam bahasa inggris. Rumah Hasri dipilih karena rumahnya luas dan sedang tidak digunakan untuk keperluan lain selama 1 minggu ini.(Bad End)

Bagian 10 “Meraih Cita-Cita”
            Sudah seminggu semenjak tugas bahasa inggris dari Bu Lisa diberikan, sekarang saatnya untuk menilai tugas tersebut. Kelompok yang sudah siap dapat maju terlebih dulu dan memperlihatkan video tariannya. Video tari yang ditampilkan bervariasi, ada yang meniru gerak burung, ikan, kuda dan sebagainya, selain itu mereka juga bernyanyi nama nama hewan yang mereka tiru alam bahasa inggris. Video buatan kelompok Hasri bertemakan hewan pemakan rumput atau herbivora, yang isinya ada kambing, sapi, kijang dll.
Bu Lisa:”Sekarang, kelompok siapa yang mau maju!”
Hasri:”Kelompok saya Bu!”
Bu Lisa:”Silahkan maju!”
Hasri:”1,2,3 mulai!”
            Video milik kelompok Hasri diputar, hasilnya bagus dan lucu. Ada beberapa anak yang tertawa karena kelucuan video tersebut. Pibasari dan Suwanti jadi malu dibuatnya. Bu Lisa juga ikut tesenyum.
Bu Lisa:”Bagus juga video kalian, tapi kalau menari harus sesuai pola lantainya, jangan sembarangan seperti video itu, walaupun  bagus tapi pola lantainya kacau, kalau ada tugas sepeti ini lagi , diperbaiki ya.?
Hasri:”Baik bu!”
            Bel pelajaran usai berbunyi. Semua siswa pulang kerumah masing-masing. Hasri pulang diantar ayahnya menuju ke pameran video game di “Gedung Guna Serba Kota Trigal”, letaknya didekat alun-alun kota Trigal. Ada banyak jenis game disana, mulai dari genre aksi sampai petualangan semuanya lengkap. Ada juga game virtusl, Hasri dan Ayahnya mencobs game tersebut, hasilnya luar biasa. Mereka seakan berada di dunia lain, sensai yang diberikan seolah-olah nyata, game tersebut bernama “Sword And Gun Online” dan masih dalam tahap uji coba beta. Pak Balikra memutuskan untuk membeli konsol game tersebut untuk diteliti lebih lanjut.Sore harinya mereka segera pulang ke rumah. Saat dirumah mereka mulai mencoba meneliti kembali game tersebut.
Hasri :” Pak, ini mau diapain?”
Pak Balikra:”Bapak mau menelitinya Has.”
Hasri:”Diteliti untuk apa pak.”
Pak Balikra:”Bapak Cuma penasaran saja , teknologi seperti apa yang mereka gunakan untuk menciptakan teknologi secanggih ini, kelak jika game ini sudah selesai diuji coba dan berhasil, kita bisa tinggal di dunia virtual dalam waktu yang lama, tapa merasa khawatir dengan tubuh kita di dunia nyata.”
Hasri:”Oh gitu, Hasri boleh ikut membantu pak?”
Pak Balikra :”Tentu saja boleh.”
            Pak Balikra dan Hasri mulai membongkar konsol tersebut yang berupa helm yang terhubung ke cpu game. Mereka meneliti setiap bagian yang ada, dan menemukan sesuatu yang unik. Yaitu berupa prosesor inti yang bersifat lunak dan seperti pasta. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata itu adalah pasta prosesor yang dibuat perusahaan “Telin” yang terkenal. Produk itu masih dalam tahap pengembangan. Didalam prosesor tersebut terdapat gen digital yang mirip dengan gen makluk hidup, sehingga prosesor dapat dikatakan seperti benar-benar hidup.
Hasri:”Keren sekali ya pak, prosesornya seperti makluk hidup.”
Pak Balikra :”Kamu benar, nak, dengan gen digital kemampuan yang sulit dilakukan computer dimasa lalu dapat dilakukan dengan mudah dimasa kini.”
Hasri:”Hasri boleh bereksperimen dengan gen digital juga pak?”
Pak Balikra:”Boleh tapi tolong hati-hati, gen digital harga mahal sekali.”
Hasri :”Oke pak!”
Pak Balikra :”Oh, iya , Hasri kamu masih ingin membuat game VR lagi apa nggak?!”
PILIHAN :
1. Masih Ingin
Hasri:”Aku masih ingin yah, Hasri masih punya cita-cita yang sama dengan yang dulu.”
Pak Balikra:”Itu bagus , tapi kamu sebaiknya jangan putus asa, walaupun mungkin nanti banyak halangan menimpamu, tetaplah semangat dan konsisten dengan pendirianmu.”
Hasri:”Hasri akan melakukan yang terbaik pak!”
            Kemudian Hasri memulai sebuah proyek untuk membuat game VR yang ia inginkan, ia membaca banyak buku tentang VR. Akan tetapi, ia tidak melupakan tugasnya sebagai seorang siswa kelas 1 SD. Semua itu berjalan seiring dengan waktu. Sampai suatu saat ia berhasil menciptakan rancangan game tersebut.(Bad End)
2. Sudah Tidak Ingin Lagi
Hasri:”Aku sudah tidak tertarik lagi yah, Hasri masih punya cita-cita yang berbeda dengan yang dulu.”
Pak Balikra:”Kenapa kamu kok berubah pikiran?”
Hasri:”Hasri sadar walaupun Hasri ini anak yang pintar Hasri masih terlalu muda untuk mengembangkan game serumit ini.”
Pak Balikra :”Itu tidak benar Hasri, kamu masih muda dan itu seharusnya menjadi kesempatanmu untuk lebih mendalami dunia game VR.”
Hasri:”Oh gitu ya pak, jadi ini malah kesempatan besar buat Hasri.”
Pak Balikra:”Iya, kamu benar, tapi kamu sebaiknya jangan putus asa, walaupun mungkin nanti banyak halangan menimpamu, tetaplah semangat dan konsisten dengan pendirianmu.”
Hasri:”Baiklah, Hasri akan melakukan yang terbaik pak!”
            Kemudian Hasri memulai sebuah proyek untuk membuat game VR yang ia inginkan, ia membaca banyak buku tentang VR. Akan tetapi, ia tidak melupakan tugasnya sebagai seorang siswa kelas 1 SD. Semua itu berjalan seiring dengan waktu. Sampai suatu saat ia berhasil menciptakan rancangan game tersebut.(True End)

Bab 1 Selesai
Bersambung………..

Tidak ada komentar :

Posting Komentar