Drama
Pendek Terbentuknya ICRC dan PMI
Pemeran :
Henry Dunant, Dr. R. Mochtar : Alfian
A.R.
Anggota Korps 1,Perempuan 1, Warga Jenewa 1 : Cynthia
Anggota Korps 2, Perempuan 2, Warga Jenewa 2 : Zemba
Anggota Korps 3,Perempuan 3, Warga Jenewa 3 : Adella
Prajurit Prancis, Warga
Jenewa 4, Hadirin 1 : Surya
Prajurit Austria, Warga
Jenewa 5, Hadirin 2 : Taufiq
Candra
Narator : Puspa
Pada bulan Juni tahun 1859, seorang pengusaha Swiss
bernama Henry Dunant tiba di sebuah tempat di bagian utara Italia untuk menemui
Kaisar Prancis Napoleon III yang sedang berperang dikawasan itu. Henry Dunant
yang berasal dari Jenewa,ingin melakukan pembicaraan bisnis dengan kaisar.
Henry Dunant : “Mudah- mudahan Kaisar berkenan untuk
menemuiku!”
Kemudian ketika mendekati Desa Solferino
Henry Dunant : “Astaga!, apa yang sedang terjadi?!”
(Terjadi adegan tembak-menembak oleh Prajurit Prancis
dan Prajurit Austria hingga jatuh terkapar)
Korps medis angkatan perang yang ada sangat kewalahan
dan kebingungan sehingga tidak mampu menanggulangi situasi tersebut.
Anggota Korps 1 : “Ayo segera tolong mereka!”
Anggota Korps 2 : “Baik, laksanakan!”
Anggota Korps 3 : “ Tapi, korban terus bertambah dan masih
banyak yang belum tertangani!”
Perasaan ngeri yang menguasai Henry
Dunant membuatnya lupa akan tujuan yang sebernya. Dia memutuskan untuk memakai gereja
di desa Castiglione itu sebagai rumah sakit darurat. Dia mulai mengatur
pertolongan.
Henry Dunant : “Bawa korban kesini!, Saya akan membantu menangani para korban yang
terluka”.
Para Anggota Korps : “ Baiklah, terimakasih.”
Henry Dunant : “Dalam penderitaan kita semua saudara,
Siamo Tutti Fratelli!”
Kaum perempuan bekerja keras sebagai
perawat. Mereka tidak mau disuruh beristirahat atau disuruh pergi dari tempat
itu.
Para perempuan yang merupakan sekaligus
anggota Korps : “Tutti fratelli!” ,Mereka semua saudaraku!”
Sekembalinya di Jenewa, Dunant tidak
bisa melupakan pengalamannya dan menulis pengalamannya dalam sebuah buku “A
Memory of Solferino Solferino”,atau Kenangan Solferino pada tahun 1862 dan
menghasilkan sebuah gagasan.
Henry Dunant : “ Aku tidak bisa melupakan kejadian
itu, sebaiknya kutulis saja menjadi sebuah buku.”
Pada tahun 1863, gagasan tersebut
terwujud. Henry Dunant, bersama dengan dengan beberapa warga Jenewa lain,
mendirikan Komite Internasional Pertolongan Korban Luka (the International
Committee of Aid for the Wounded), yang di kemudian hari menjadi ICRC (Komite
Internasional Palang Merah). Pada tahun itu mulai lahir perhimpunan-perhimpunan
Nasional.
Henry Dunant :” Lambang yang kita
pakai ialah palang merah dengan latar belakang warna putih, setuju?”
Warga Jenewa: “Kami setuju!”
Henry Dunant meninggal dunia pada
tanggal 30 Oktober 1910. Hari kelahirannya, 8 Mei, dirayakan sebagai Hari
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia.
Proses pembentukan PMI dimulai 3
September 1945 saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Dr. Boentaran (Menkes RI Kabinet
I) agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Dibantu panitia lima
orang yang terdiri dari Dr.
R. Mochtar sebagai
Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai Penulis dan tiga anggota panitia yaitu Dr. R.
M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, Dr.
Sitanala, Dr Boentaran mempersiapkan terbentuknya Palang Merah Indonesia. Tepat
sebulan setelah kemerdekaan RI, 17
September 1945,
PMI terbentuk. Peristiwa bersejarah tersebut hingga saat ini dikenal sebagai
Hari PMI.Dr. R. Mochtar : Baiklah, ,mari kita bentuk organisasi palang merah Indonesia pada hari ini tanggal 17 September 1945, dan akan kita jadikan tanggal 17 September sebagai hari PMI, apakah hadirin sekalian setuju?!”
Para Hadirin : “Kami semua sepakat dan menyetujuinya!”.
Demikian kisah pendek tentang sejarah terbentuknya Komite Palang Merah Internasional dan Palang Merah Indonesia. Atas kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Sekian dan terimakasih !
Guud
BalasHapusKerenn, izin dipake ya buat demos ekskul
BalasHapus