Cerita
ini hanya fiktif belaka,
adapun
kesamaan tokoh dan cerita itu hanya kebetulan saja.
Tokoh-tokoh:
Kelas X-MIA 2
Alfian
Ashari Romadhoni (02) :Ketua sangga 2
Angela
Prilianda Putri (03) :Kakak
kelas dan hantu bohongan
Bintang
Bhirawa P.P. (04) :Ketua
sangga 1
Saraswati
Adhigna F (24) :Hantu sungguhan (Antagonis)
Intan
Nur Fadila (13) :Kakak kelas dan hantu
bohongan
Milna
Maulal Husna (17) :Anggota
sangga 2
Renaldi
Adha Era P. (22) :Kakak Pembina (Protagonis)
Sukma
Cahya R. (27) :Anggota sangga 1
Diceritakan
ada sebuah persami disuatu sekolah menengah atas. Di persami tersebut diadakan
jerit malam, dengan tantangan masing – masing sangga harus mencari sebuah
bendera berwarna putih di sekitar lingkungan sekolah.
Adegan 1
Pembina : “Panggilan
ditujukan kepada seluruh anggota persami gugus depan 0127/0128 pangkalan SMAN 1
TRENGGALEK untuk segera membentuk barisan!”(sambil member isyarat dengan tangan)
Para siswa berkumpul dan membentuk
barisan.
Pembina : “Anggota
persami gugus depan 0127/ 0128 pangkalan SMAN 1 TRENGGALEK dimohon untuk
membuat sangga. Pemimpin sangga saya
tentukan, sangga 1 yaitu Bintang dan sangga 2 yaitu Alfian. Segera dibentuk
sangganya!”(dengan suara lantang)
Siswa : “Baik kak!”(dengan penuh semangat lalu
membentuk barisan seperti yang diperintahkan)
Pembina : “Masing – masing sangga berebut mencari
sebuah bendera berwarna putih disekitar lingkungan sekolah dengan saya beri
waktu selam 2 jam. Sangga tercepat akan mendapatkan hadiah. Kegiatan dimulai
dalam hitungan ke 3. Mengerti ?!”(dengan suara lantang)
Siswa : “Mengerti!”(dengan penuh semangat)
Pembina : “1… 2... 3!”(dengan suara lantang)
Siswa langsung berpencar mencai
bendera putih tersebut, namun salah satu siswa tak tahu kalau ia telah ditinggal
oleh teman – temannya. Dia malah sibuk dengan melihat – lihat sekitar.
Milna : “ Hei… tunggu, jangan tinggalkan aku!”(berlari
sambil berteriak)
Adegan
2
Di tempat yang
berbeda Kakak Pembina Renaldi sedang menyiapkan ritual pemanggilan setan.
Pembina : “Agar lebih seru aku panggil saja setannya.”
(sambil melakukan ritual memanggil setan)
Kemudian Kakak Pembina
membaca mantra.Suasana pun berubah mencekam.
Adegan
3
Ditempat lain kakak
kelas sedang mempersiapkan kostum dan make up untuk acara jerit malam.
Intan : “Gimana riasanku udah serem belum?”(dengan sombong menunjukkan
riasan make upnya)
Ela : “Udah serem kok…, aku udah mirip sama hantu belum?”(sambil menunjukkan
riasannya)
Intan : “Udah… buruan ntar keburu adik kelas
lihat!” (sambil terburu – buru merias wajahnya)
Adegan
4
Sangga pertama sudah
berada di hutan
untuk mencari bendera putih.
Bintang : “Sukma ayo buruan, ntar keburu sangganya
Alfian yang mendapatkan benderanya!”(sambil menoleh ke belakang)
Sukma : “Iya iya, ini aku sedang berusaha.”(jeda)
Bin, gimana kalau kita berdua berpencar biar lebih leluasa cari benderanya?”(sambil
berhenti tiba-tiba)
Bintang : “Hmm….,oke, ide yang bagus!”(sambil ikut
berhenti)
Adegan
5
Kemuadian sangga ke
dua datang ketempat yang sama tak jauh dari sangga pertama.
Milna : “Dimana ya Kakak Pembina menaruh
benderanya ?”(sambil berfikir)
Alfian : “Mana aku tahu, makanya buruan cari
benderanya!”(sambil mengangkat bahu)
Sangga pertama dan
kedua berada di hutan,
tetapi berjauhan.
Sukma : “Bin, gimana sudah ketemu benderanya?”(menoleh
ke Bintang)
Bintang : “Belum, aku belum bisa menemukannya.”
(sambil mengeluh)
Sukma : “Bin, bin, bin, lihat itu Alfian sama
Milna!”(sambil menunjukkan jari telunjuknya ke Alfian dan Milna)
Bintang : “Mana, dimana?” (sambil menoleh – noleh
mencari). Ohh itu!, ayo buruan kita cari benderanya, sebelum mereka
menemukannya terlebih dulu!(Bintang dan Sukma kebingungan mencari bendera)
Milna : “Alfian, itu kayaknya Bintang dan
Sukma, bagaimana kalau kita ikuti saja mereka, nanti kalu mereka menemukan
benderanya, langsung kita rebut saja benderanya dari tangan mereka?”(menengok
ke Alfian)
Alfian : “Ide yang bagus, ayo kita ikuti mereka
saja.”(sambil diam-diam berjalan mengikuti Bintang dan Sukma)
Adegan
6
Tak jauh dari tempat
sangga 1 dan sangga 2 mencari bendera, kakak-kakak kelas sedang bersiap-siap.
Ela : “Intan aku senbunyi disini, kamu
sembunyi disana ya..?”(sambil menunjukkan tempat persembunyiannya)
Intan : “Oke, bye El!”(sambil melambaikan
tangan)
Ela : “Bye!”(sambil melambaikan tangan)
Tak lama kemudian
sangga 1 melewati tempat persembunyian mereka.
Bintang : “Itu dia benderanya!” (sambil menunjuk
kearah bendera)
Sukma : “Mana?”(kebingungan sambil menoleh ke
kiri dan kanan)
Bintang : “Itu.., ayo ikut aku!” (sambil berjalan
menuju bendera)
Disisi lain Milna dan
Alfian mendengar pembicaraan Bintang dan Sukma. Disaat Bintang mulai mendekati bendera Alfian mencoba
untuk menghalangi Bintang, dan merekapun saling berebut bendera putih tersebut.
Alfian : “Hei!”(menarik tangan
Bintang)
Bintang : “Auuuu, lepaskan aku!” (Bintang tidak bisa
bergerak karena ke 2 tangannya dipegang Alfian)
Alfian : “Ah, diam kau!”(sambil
berusaha menghentikan elakkan Bintang)
Alfian dan Bintang hanya
bisa jongkok sambil melihat
Sukma dan Milana
berebut bendera.Tiba – tiba Intan mengambil bendera dari tangan Milna dan
Sukma, Ela berada dibelakang Bintang dan Alfian.
Sukma :”Ini milikku bukan
milikmu!”(sambil bernyanyi dan memegang bendera putihnya)
Milna :”Ini untukku bukan
untukmu!,pergilah kamu jangan kau ganggu!”(juga ikut-ikutan bernyanyi dan
berusaha merebut benderanya)
Intan :” Biarkan aku
mendapatkannya!”(tiba-tiba datang sambil merebut bendera dari tangan keduanya)
Milna : “Suk… Suk.. !Itu ada, Kun.. kun… kuntilanak!”(gemetar, sambil menunjuk
ke kuntilanak)
Sukma : “AAAAAAAAA !!!!!!!!!!”(Sukma dan Milna
berlari, Intan juga ikut terkejut dan berlari mengejar mereka)
Disaat Alfian dan
Bintang ikut terkejut, Ela sudah berada di belakan mereka.Ketika
Alfian, Bintang, Sukma,Milna berusaha lari kebelakang, mereka dihalangi Ela,
dan ketika mereka lari kedepan mereka dihalangi Intan, sehingga mereka berlari
kesamping dan berhasil kabur. Setelah berhasil kabur mereka menuju ke tempat
Kakak pembina berada.
Adegan
7
Intan berhenti
setelah mengejar anggota sangga,
dia terpisah dari Ela.Tetapi ada seseorang didekatnya dan ia
menganggap bahwa orang itu adalah Ela.
Intan : “Seru juga jahilin adik kelas.”
(berbicara sendiri sambil tersenyum)
Tiba – tiba
dibelakang Intan ada Dhigna
seorang.
Dhigna : “Ya iyalah…!”(menjawabnya dengan menundukan kepala)
Intan : “Gimana rencanamu berhasil?”(bertanya
sambil berpikir bahwa orang itu adalah Ela)
Dhigna : “…………”(hanya diam)
Intan : “El.. gimana El?” (sambil menoleh
kebelakang)
Intan : “Han… han…hantu…!” (berlari keliling – keliling,
hingga si hantu yang malah dikejar)
Adegan
8
Ke 2 sangga sedang mengahadap
ke Kakak Pembina, sesaat kemudian tiba
– tiba Dhigna berdiri dibelakang Kakak Pembina.
Bintang : “Kak maaf kami tidak bisa mendapatkan benderanya!”(tertunduk
lesu)
Pembina : “Kenapa kalian tidak bisa mengambilnya?”(bertanya
keheranan)
Alfian :”Tadi ada hantu yang menakuti kami,
kak!”(menjawabnya dengan kesal)
Pembina :”Oh, itu cuma kakak kelas yang pakai kostum
dan make up kok!, jadi tak perlu ditakuti.”(berkata dengan santai)
Sukma :
“Ada hantu kak!”(terkejut sambil menunjuk ke arah hantunya)
Pembina : “Dimana?”(menoleh ke kanan dan kiri)
Mina : “Tepat di belakang kakak!”(sambil
menunjuk kearah hantunya)
Pembina : “Ha?!”(sambil menoleh)
Semua terkejut,lalu
Milna mendekati Si Hantu dan berusaha memastikan kebenarannya.
Milna : “Hai kak.,kakak kelas berapa?”(sambil memegangi
wajah Si Hantu)
Milna menyangka
bahwa setan itu hanyalah kakak kelas yang make up, seperti tadi.
Dhigna : “……….”(hanya diam dan melototkan mata)
Bintang : “Ini...., hantu beneran.”(sambil berbisik dan
membuat isyarat dengan jari)
Dhigna : “…….”(tambah melotot dan membuat wajah
seram)
Bintang :”Langkah seribu.......!
jalan!”(berlari diikuti anggota sangga dan Kakak Pembina)
Adegan
9
Tak jauh dari sana Ela
sudah bertemu dengan Intan dan mereka berbincang-bincang.
Intan :”Hai!, El !(sambil
ngosngosan setelah berlari)
Ela : “Oh, hai,
kenapa kamu ngosngosan Tan?”(bertanya kebingungan)
Intan : “El.. tadi ada hantu beneran, lho!”(dengan semangat
member tahu Ela)
Ela : “Hahaha.. masak sih..?!”(bertanya
dengan tidak percaya)
Intan : “Beneran, kok!”(menjawabnya dengan sinis)
Kakak Pembina dan
siswa anggota jerit malam berlari dan menemui mereka.
Intan
Dan Ela :”Lho?, ada apa kok semua lari
ketakutan?”(bertanya kebingungan)
Tiba-tiba Intan dan
Ela langsung kerasukan.Kakak Pembina dan para siswa membantu, namun Ela dan Intan
justru menari tarian tidak jelas serta diikuti seluruh anggota jerit malam kecuali Kakak
Pembina.
Pembina :”Apa yang sebenarnya
terjadi disini?!”(melongo kebingungan)
Kemudian Dhigna memberikan pisau kepada intan untuk membunuh Kakak Pembina
yang telah mengusik ketenangannya.Setelah
selasai menari
Intan mendekati Kakak Pembina.
Intan : “Hihihi!”(mulai berjalan mendekati Pembina dan
berusaha menusuknya dengan pisau)
Pembina :”Ah, apa yang kau lakukan ?, apa salahku?”(berusaha
mengelak)
Intan dan Ela
berkelahi dengan Kakak Pembina dan akhirnya Kakak Pembina terbunuh, Lalu Ela
dan Intan sadar dari kesurupan.
Siswa : “Kakak, bangun !, ayo bangun!”(mengecek
Kakak Pembina benar – benar meninggal atau belum)
Setelah sadar kesurupan Ela dan Intan
menyadari telah membunuh Pembina.Dan mereka menyesali perbuatannya.
Intan :”Kenapa ini semua bisa
terjadi?”(sambil menangis dan menyesal)
Ela :”Jangan kau salahkan
dirimu sendiri, ini juga salahku.”(ikut menyesal)
Alfian : “Kakak Pembina telah meninggal, dia
tidak dapat tertolong lagi”(mengecek kondisi Kakak Pembina dengan nada sedih)
Semua : “Ha…!!!!!!!!”(terkejut dan terdiam)
Dhigna : “Jangan mengganggu makluk lain jika kalian
tidak mau diganggu, hihihihihi!!!!!!!!!”(tertawa menyeramkan lalu menghilang)
Semua anggota persami
yang lain terdiam dan tak bergerak.Akan tetapi, ternyata semua itu hanyalah sebuah mimpi
dari seorang anak bernama Renaldi yang bercita-cita untuk menjadi Pembina Pramuka.
Setelah ia tersadar dari mimpinya, ia langsung bersyukur karena itu semua
hanyalah sebuah mimpi belaka.
Renaldi :”Ahhh,huh (terbangun dari
tidurnya).Untunglah semua itu hanyalah sebuah mimpi, jika itu benar-benar
terjadi, apa jadinya diriku ini, huh, tidur lagi aja deh!”(kembali tidur dengan
nyenyak)
TAMAT
Sekian
dan terimakasih.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar